Mendikbud Didesak Tarik Buku Sosiologi yang Memuat Tautan Situs Porno, P2G: Jika Sulit, Blokir Situsnya

11 Februari 2021, 16:47 WIB
Ilustrasi situs pornografi. /Pikiran Rakyat

PR BANDUNGRAYA - Dunia pendidikan Tanah Air belakangan ini sedang dihebohkan dengan munculnya tautan situs porno dalam buku pelajaran.

Tautan situs porno itu ada dalam buku sosiologi untuk kelas 12 atau kelas 3 SMA yang membahas tentang pemberdayaan masyarakat Kampung Naga di Jawa Barat.

Guru di daerah Jawa Barat pun melaporkan kejadian ini kepada Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G).

Baca Juga: Catat Waktunya! BLT UMKM Rp2,4 juta Februari Ini, Segera Cek Persyaratannya

Laporan tersebut langsung mendapat reaksi dari Satriwan Salim selaku Koordinator Nasional P2G.

"Sampai pernyataan resmi dibuat, P2G masih menemukan bahwa situs yang ditautkan di dalam buku resmi siswa tersebut masih ada berisikan konten porno," katanya dikutip dari Antara.

Ia pun menyampaikan bahwa P2G khawatir jika tautan situs itu akan dibuka oleh siswa jika buku itu masih digunakan.

"Itu sangat berbahaya bagi pendidikan moral dan bangsa," ujarnya.

Baca Juga: 15 Negara Ini Catat Jumlah Kasus Terbanyak, Berikut Update Corona secara Global per Rabu, 11 Februari 2021

P2G pun menduga buku yang dijual bebas itu sudah tersebar dan digunakan di daerah lain selain di daerah Jawa Barat.

Salim pun mengatakan bahwa peristiwa seperti ini sudah beberapa kali terjadi yaitu fakta bahwa terdapat konten tidak mendidik dan merusak pendidikan anak bangsa dalam buku pelajaran siswa atau guru.

P2G pun meminta pihak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk menarik buku Sosiologi yang sudah beredar dan digunakan tersebut.

Baca Juga: Dana BLT UMKM Tahun 2021 Ditambah hingga Tak Perlu Bayar Pajak? Berikut Besaran dan Penjelasannya

"Jika sulit dilakukan, P2G meminta Mas menteri berkoordinasi dengan Kemenkominfo agar segera memblokir situs tersebut. Sebab, hingga rilis pernyataan resmi ini dibuat, situs tersebut masih eksis dan belum diblokir," kata Salim.

P2G pun mengatakan bahwa seharusnya Kemendikbud bisa lebih berhati-hati dalam membuat buku pelajaran dan mengawasi konten yang ada dalam buku secara ketat.

Menurut P2G, Kemendikbud bisa berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan di tiap daerah untuk mengawasi penggunaan buku-buku pelajaran sekolah.

Baca Juga: Sudah Punya KIP? Begini Cara Cairkan BLT PIP, Bisa hingga Rp1 Juta

Ia pun meminta para guru dan kepala sekolah agar lebih selektif dalam memutuskan penggunaan buku-buku pelajaran siswa di sekolah.

Selain itu Salim pun mengharapkan orang tua murid lebih peduli dan selektif pada saat membeli buku pelajaran.

Ia pun mengungkapkan bahwa Mendikbud Nadiem Makarim belum merespons terkait temuan P2G situs pornografi yang ada dalam situs tersebut.

Baca Juga: Dijuluki 'Angel', Member J-Hope BTS Bongkar Sifat Asli Jimin jika Hal Ini Terjadi

"Berbeda perlakuannya dengan kasus jilbab di Padang yang respinnya sangat sigap. Padahal konten pornografi seperti di buku pelajaran jelas-jelas akan merusak pendidikan dan moral anak bangsa," katanya.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler