2 Juta Anak Indonesia Terancam Masuk Jurang Kemiskinan, Ini Langkah Pemerintah untuk Bantu Masyarakat

7 Maret 2021, 10:34 WIB
Ilustrasi bansos. /ANTARA/M Risyal Hidayat

PR BANDUNGRAYA - Sebanyak dua juta anak Indonesia memiliki potensi kemiskinan akibat pandemi Covid-19.

Sebagai salah satu jalan keluar dari masalah ini pemerintah tetap memberikan bansos tunai hingga 2021.

Program pemberian bansos menjadi salah satu cara pemerintah untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang cukup besar bagi perekonomian masyarakat. Bahkan, kondisi ini diperkirakan masih akan berlanjut di tahun 2021 ini, seiring masih adanya pandemi yang melanda global.

Baca Juga: Diduga Ada Orang Ketiga, Mantan Calon Mertua Kaesang Pangarep Sebut Felicia Tissue ‘Ditikung’ Seorang Karyawan

Berdasarkan survei yang dilakukan sejumlah lembaga seperti UNDP, Unicef, Australia-Indonesia Partnership for Economic Development (Prospera) dan SMERU Indonesia, yang didukung oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Survei yang melibatkan lebih dari 12.216 keluarga di 34 provinsi dan 247 kabupaten selama periode Oktober-Desember 2020 ini menghasilkan adanya 2 juta lebih anak masuk jurang kemiskinan, jika bantuan sosial (bansos) dihentikan tahun ini.

Unicef sudah memperkirakan lebih dari dua juta anak di Indonesia akan jatuh ke jurang kemiskinan jika bansos terhadap rumah tangga dihentikan pada 2021.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini, Reyna Dalam Bahaya, Firasat Buruk Mama Rosa Soal Andin

Tak hanya itu, hasil survei juga menunjukkan selama Covid-19 pekerja anak meningkat.

Mereka juga kehilangan kemampuan belajar selama di rumah karena kesulitan untuk mengakses sekolah online.

Melihat keadaan ini, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai potensi kemiskinan yang dapat dialami dua juta anak di Indonesia sebagai imbas dari pandemi Covid-19.

"Goyahnya ekonomi keluarga akan memicu meningkatnya eksploitasi anak untuk bekerja dan putus sekolah. Ini akan membahayakan dan dapat menyebabkan lost generation," kata La Nyalla dalam keterangan resmi sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara.

Baca Juga: Kaesang Diduga Dekat dengan Nadya Arifta Setelah Putus dari Felicia Tissue, Ini Kata Mantan Calon Mertuanya

La Nyalla meminta pemerintah untuk menyiapkan strategi antisipasi agar ke depan angka kemiskinan anak tidak menjadi beban negara.

"Saat ini saja sudah banyak anak-anak yang putus sekolah, menikah muda karena faktor ekonomi, serta maraknya anak-anak yang harus turun ke jalanan mengais rejeki. Hal ini harus segera ditangani," kata Senator Dapil Jawa Timur itu.

Untuk membantu perekonomian, pemerintah masih terus memberikan bansos dalam bentuk tunai kepada masyarakat, salah satunya dengan memberikan bansos PKH yang di dalamnya terdapat bantuan untuk anak sekolah.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Ini Menunjukkan Rahasia Kelemahan Terbesar Hubungan Percintaanmu

Untuk diketahui PKH disalurkan dalam empat tahap yaitu pada Januari, April, Juli, Oktober bagi 10 juta KPM melalui Himpunan Bank Negara (HIMBARA) untuk peningkatan kesehatan keluarga, peningkatan pendidikan anak, dan mengurangi beban keluarga.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Sosial (Kemensos), berikut ini adalah tiga golongan masyarakat yang memenuhi kriteria sebagai penerima bansos PKH tahun 2021:

1. Kriteria Komponen Kesehatan

Terdiri dari Ibu hamil dan anak usia 0 sampai dengan 6 tahun.

2. Kriteria Komponen Pendidikan

Terdiri dari anak Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), atau sederajat, anak Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (Mts), atau sederajat, dan anak Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah, atau sederajat serta anak usia 6-21 tahun yang belum menyelesaikan wajib belajar 12 tahun.

3. Kriteria Komponen Kesejahteraan Sosial

Terdiri dari penduduk lanjut usia mulai 60 tahun ke atas dan penyandang disabilitas diutamakan penyandang disabilitas berat.

Baca Juga: Hattrick Lewandowski Bawa Bayern Munchen Tekuk Borussia Dortmund dan Kokoh di Puncak Klasemen

Untuk cara mendaftar bansos PKH hingga saat ini belum ada pendaftaran secara online, tapi jika Anda ingin mendapatkan dana bansos, Anda bisa melapor ke aparat desa setempat untuk didata dan dilakukan verifikasi ulang agar mendapatkan bantuan segera.

Selain itu untuk mengetahui informasi lebih lanjut Anda dapat memantau melalui link website cekbansos.siks.kemsos.go.id atau unduh aplikasi SIKS-Dataku di Google Play Store.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler