Raup Keuntungan hingga 3 Kali Lipat, Joki Kartu Prakerja Kini Buka-bukaan 'Manfaatkan' Korban PHK

11 September 2020, 18:58 WIB
Joki Prakerja berkeliaran di media sosial raup keuntungan sampai 3x lipat. /prakerja

PR BANDUNGRAYA - Pandemi virus corona nampaknya menjadi tantangan baru bagi Pemerintah Indonesia sebagai wadah untuk mengasah kepekaan dan kepedulian akan kepentingan bersama.

Sebagai upaya menekan angka kasus positif, pada Maret 2020 sejumlah wilayah Indonesia telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sekolah dialihkan ke rumah, pekerjaan diselesaikan dari rumah, tempat hiburan pun ikut ditutup agar masyakarakat tetap beraktivitas di dalam rumah.

Sayangnya, upaya menekan angka kasus harus diikuti dengan mati surinya ekonomi negara, hingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ada di mana-mana.

Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Karawang Hari Ini 11 September 2020: Kasus Probable Kembali Berujung Maut

Badan Pemerintahan Jokowi lantas menciptakan berbagai program untuk menopang kehidupan masyarakat di tengah pandemi, salah satunya program Kartu Prakerja bagi korban PHK Covid-19.

Awalnya program ini dibanjiri polemik, namun memasuki bulan keenam pandemi bertahan di Indonesia, program Kartu Prakerja kini telah bergulir normal hingga gelombang ke delapan.

Situasi pandemi dan berbagai program jaring pengaman Pemerintah seperti program Kartu Prakerja nyatanya dimanfaatkan oleh oknum kelas kakap untuk meraup keuntungan pribadi.

Baca Juga: Di Balik Layar Wawancara Eksklusif BTS di KBS News 9: Momen Gemas Taekook hingga J-Hope Hampir Jatuh

Bagi mereka yang memang sudah familiar dengan teknologi tentu dengan mudah bisa selalu update informasi dan mengerjakan seluruh proses pendaftaran Kartu Prakerja dengan relatif mudah.

Namun bagi mereka yang mengalami gagap teknologi alias gaptek, ini bisa dimanfaatkan oleh para joki untuk memanfaatkan situasi.

Di media sosial, orang-orang yang berprofesi sebagai joki mulai bermunculan. Para joki ini mencoba menawarkan 'jasa' pengurusan program Prakerja kepada mereka yang gaptek atau ogah repot.

Baca Juga: Serial The Walking Dead Season 11 Akan Jadi Musim Terakhir, Bagaimana Nasib Rick dkk?

Tawaran ini bahkan secara terbuka ditawarkan di grup komunitas lowongan kerja di Facebook.

Dengan terang-terangan menyebutkan syarat dan cara kerjanya berikut sistem ‘bagi hasil’ antara si joki dengan peserta yang dibantu pengurusannya.

Nominal yang ditawarkan mungkin menggiurkan bagi yang tidak paham, namun sungguh merugikan peserta.

Baca Juga: MBC Rilis Film Dokumenter Terbaru, Kenang Setahun Kepergian Eks Anggota F(x) Sulli

Si joki menawarkan nominal Rp600 ribu rupiah untuk 4 bulan pada peserta. Mereka tinggal terima beres menunggu dananya cair.

Tangkapan layar penawaran jasa joki Prakerja Facebook

Padahal nominal tersebut adalah jumlah yang didapat selama satu bulan saja andai yang bersangkutan mengurusnya sendiri.

Adapun si joki mendapatkan nominal 3 kali lipat lebih banyak. Ini baru dari satu orang. Belum lagi program Prakerja ini berlangsung hingga sekian gelombang.

Baca Juga: Feast Luncurkan Mini Album 'Uang Muka', Inspirasi dari Polemik Ekonomi Indonesia

Bisa dihitung berapa keuntungan yang mungkin didapat dari program yang semestinya diperuntukkan bagi mereka yang benar-benar berhak dan membutuhkan.

Selain memburu perusahaan yang nakal, nampaknya pemerintah juga perlu memberantas joki-joki yang memanfaatkan situasi untuk menguntungkan diri.*** (Dzikri Abdi Setia/Portal Jember)

Artikel ini tayang sebelumnya di Portaljember.pikiran-rakyat.com dengan judul Joki Prakerja Gentayangan, Raup Untung Hingga 3 Kali Lipat Manfaatkan Peserta Gaptek dan Ogah Repot

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler