Jakarta Darurat Covid-19, TPU Pondok Rangon Terancam Penuh, Pengakuan Tukang Gali Kubur: Kami Lelah

14 September 2020, 21:57 WIB
Pemandangan pemakaman di Jakarta saat pandemi. /Dok. Aljazeera

PR BANDUNGRAYA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menerapkan kembali kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dimulai per hari ini, Senin, 14 September 2020.

Hal ini seakan mengingatkan jika di Jakarta kuburan untuk korban meninggal karena Covid-19 sudah hampir penuh. Saat ini ada banyak dokter memperingatkan masyarakat Indonesia untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan.

Sebagaimana Pikiranrakyat-bandungraya.com mengutip dari Aljazeera, Senin 14 September 2020, salah satu tukang gali kubur sekaligus pengubur di pemakaman Pondok Ranggon Jakarta, Adang, mengaku bahwa ia bisa menggali kuburan tiga sampai empat kali di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kenali Sosok Menggemaskan Hasan, Anak Syekh Ali Jaber yang Belum Lancar Bahasa Indonesia

“Kami telah menguburkan begitu banyak orang. Kami lelah," ucap Adang.

Sejauh ini, dalam sehari pemakaman Pondok Rangon setidaknya bisa menyapkan 25 lubang untuk ditempati jenazah.

Indonesia sendiri tercatat sebagai negara yang paling banyak terdampak virus corona di Asia tenggara dalam hal kasus kematian, yang sejauh ini sudah tercatat sebanyak 8.841 orang meninggal oleh Covid-19.

Baca Juga: Johnny NCT Tunjukkan Sisi Romantis pada Penggemar, Rekomendasikan 3 Lagu dengan Lirik Menyentuh

Diprediksikan jika Indonesia terus mengalami peningkatan, pemakaman Pondok Rangon diprediksi akan mencapai limit kapasitasnya bulan depan. Hanya jika Pemerintah tidak bisa menanggulani pandemi dengan baik.

Pada Juni 2020 lalu, Pemerintah telah menginstruksikan Kota Jakarta dengan melonggarkan PSBB yang sudah dilaksanakan sejak bulan April lalu. Namun, timbul masalah baru yakni penambahan korban yang terus berlanjut yang mengakibatkan rumah sakit di Jakarta mengalami penuh.

“Ini keadaan darurat, lebih mendesak daripada awal pandemi,” ucap Anies Baswedan pada Rabu, 9 September 2020, dengan hal ini membuat 10 juta orang di Jakarta harus kembali lagi bekerja di rumah.

Baca Juga: Update Kasus Virus Corona Sumedang Hari Ini 14 September 2020: Pasien Positif Bertambah 2 Orang

Anies Baswedan mengatakan jika ruang isolasi dan unit perawatan intensif di rumah sakit rujukan Covid-19 sekitar 80 persen sudah terisi.

“Ini soal penyelamatan warga Jakarta. Jika dibiarkan teus menerus rumah sakit tidak akan mampu menampung dan akibatnya angka kematian tinggi,” katanya.

Para Dokter di Jakarta menyambut baik PSBB jilid dua di Jakarta, yang dinilai bisa melonggarkan beban rumah sakit. Namun, banyak yang menyayangkan harusnya Jakarta tidak melonggarkan PSBB sedari awal.

Baca Juga: Ahjussi Rasa Oppa Lee Dong Wook Ambil Peran di Drakor Fantasi Tale of the Nine Tailed, Ini Alasannya

“Kami merasa situasi semakin menakutkan. Jumlah kasus meningkat dari hari kehari dan tidak menunjukan penurunan,” ucap Dr. Erlina Burhan dari RS Persahabatan.

Hingga saat ini Indonesia sudah mencatatkan kasus Covid-19 sebanyak 222 ribu dengan pasien sembuh mencapai 158 ribu, dari total kasus 29 juta di seluruh dunia.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler