Demokrat Minta Pemerintah Luruskan Fitnah SBY Dalang Demo, Mahfud MD: Itu Hanya di Medsos Tak Jelas

14 Oktober 2020, 13:46 WIB
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan(Menkopolhukam) Mahfud MD. /instagram/mohmahfudmd

PR BANDUNGRAYA - Disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja oleh DPR telah menuai banyak polemik. Penolakan secara besar-besaran bahkan muncul dari berbagai daerah yang disuarakan kelompok buruh, mahasiswa, dan elemen lainnya.

Penolakan terhadap UU Cipta Kerja membuat beberapa fasilitas publik dihancurkan dan dibakar massa aksi. Hal ini lantas menjadi sorotan publik karena maasa aksi diwarnai kericuhan yang sangat besar.

Tidak hanya dari kelompok tersebut yang menolak UU Cipta Kerja, di kalangan lain pun terjadi perseteruan antara politikus dengan Pemerintah Pusat.

Baca Juga: Bikin ARMY Gagal Fokus, Lagi-lagi Nama Jungkook BTS Ada dalam Soal Ujian di Kampus Internasional

Hal ini menjadi ramai sejak Badan Intelijen Negara (BIN) mengumumkan bahwa mereka telah mengantongi siapa dalang dari aksi penolakan UU Cipta Kerja yang terjadi di berbagai daerah.

Dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari RRI, nama Puri Cikeas menjadi sorotan publik terkait aksi unjuk rasa UU Cipta Kerja menjadi ricuh.

Nama-nama yang muncul seperti mantan Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan juga anaknya yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti (AHY) merasa dituding menjadi dalang atas aksi unjuk rasa yang berjalan ricuh pada 8 Oktober 2020.

Baca Juga: Stevie Wonder Tinggalkan Motown Records Setelah Hampir Enam Dekade

Andie Arief politikus Partai Demokrat meminta kepada Pemerintah untuk mengklarifikasi tuduhan terhadap SBY dan AHY yang menjadi dalang dari demonstrasi UU Cipta Kerja. Hal ini ia sampaikan dalam cuitan twitter miliknya pada 13 Oktober 2020.

“Kalau sampai tidak ada klarifikasi dari Pak @mohmahfudmd , Pak Airlangga, Pak Luhut dan BIN atas tuduhan bahwa Pak SBY, AHY dan demokrat yang difitnah di belakang demo besar ini, maka tidak ada jaminan ketegangan politik akan mereda."

Merasa bahwa Pemerintah tidak pernah menyebut siapapun dalam informasi dalang dari unjuk rasa UU Cipta Kerja, Menkopolhukam Mahfud MD angkat bicara soal tudingan penolakan UU Cipta Kerja dialamatkan kepada SBY dan AHY.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Wawancara Kerja PT. HM Sampoerna Tbk Menggunakan Biro Perjalanan Berbayar?

Melalui akun twitter miliknya, Mahfud MD membalas cuitan dari Andi Arief.

"Klarifikasi macam apa yang diminta Mas @AndiArief__? Tak seorang pun di antara kami pernah bilang Pak SBY atau AHY sbg dalang atau membiayai unras. Sebaliknya, tolong diklarifikasi kapan kami bilang begitu. Kalau ada nanti kami selesaikan. Itu kan hanya di medsos2 yang tak jelas," kata Mahfud MD. 

Menkopolhukam memastikan bahwa tuduhan yang mengatakan bahwa SBY dan AHY merupakan dalang dari aksi unjuk rasa UU Cipta Kerja adalah alamat palsu.

Baca Juga: Dituding Gandeng Travis Scott demi Cari Aman dari Tuntutan Diskriminasi Ras, McDonald's Buka Suara

Sebelumnya SBY telah membantah tudingan melalui akun YouTube miliknya. Ia membantah bahwa dirinya membiayai aksi dari demonstrasi UU Cipta Kerja.

"Ya, enggak tahu saya, enggak tahu, apa barangkali nasib saya dibeginikan terus ya," ujar SBY melalui akun YouTubenya.

Berdasarkan kasus ini, SBY meminta kepada pemerintah khususnya Menko Maritim dan Investasi Luhut Panjaitan dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mengatakan kepada publik siapa sebenarnya dalang dari kerusuhan demo Omnibus Law sehingga tidak menimbulkan kebingungan publik.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler