Habib Idrus Doakan Jokowi dan Megawati Berumur Pendek, Ahmad Sahroni: Bukan Doa,Namun Sumpah Serapah

18 November 2020, 14:47 WIB
Habib Idrus Jamalullail. /YouTube/Front TV

PR BANDUNGRAYA – Pada hari Sabtu 14 November 2020, Markas Front Pembela Islam membuat serangkaian agenda yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Habib Rizeq Shihab di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.

Dalam acara tersebut, salah satu tokoh FPI memberikan sambutan saat acara hendak dimulai.

Dalam sambutan tersebut, Habib Idrus Jamalullail memberikan sambutan dan memberikan doa karena beliau mengaku sedang sakit.

Baca Juga: Kebiasaan Tidur Seseorang Berdasarkan 12 Zodiak: Taurus Tukang Tidur, Aries Butuh Lagu Nina Bobo

"Saya lapor sama Habib Rizieq, saya sempatkan hadir di sini, karena sudah tiga bulan saya sakit. Jadi dengan kekuatan Allah saya bisa hadir. Saya minta waktu hanya satu menit saja," kata Habib Idrus Jamalullail, yang dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari tayangan kanal YouTube Front TV, Senin, 16 November 2020.

Dalam sambutan tersebut, Habib Idrus mendoakan agar Habib Rizieq mendapatkan umur yang panjang dan kelak menjadi pemimpin di Indonesia.

"Pertama kita doa kan Habib Rizieq, Allah Taala panjang kan umurnya, jadi pemimpin Indonesia," kata Habib Idrus Jamalullail.

Baca Juga: Ancaman Pidana untuk Anies Terlalu Berlebihan, Refly Harun: Bukankah yang Tak Patuh Habib Rizieq?

Namun, setelah mendoakan Habib Rizieq, Habib Idrus turut mendoakan Presiden Jokowi serta Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Dalam doa tersebut terlihat sekali perbedaan tujuan dari doa sebelumnya.

"Yang kedua, Allah pendekkan umur Megawati dan Jokowi. Al-Fatihah," katanya lagi menambahkan.

Baca Juga: Usai Panggil Gisel, Polisi Selidiki Pemeran Pria dalam Video Syur 19 Detik yang Viral

Sontak video itu tersebar setelah diunggah di kanal YouTube Front TV membuat Wakil ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni menanggapi doa dari yang telah dipanjatkan Habib Idrus.

Ia menilai bahwa seharusnya kritik mesti disampaikan dengan cara santun apapun itu bentuknya dan tidak memberikan sesuatu yang dapat memicu kemarahan publik.

"Kalaupun ada pihak yang memang dinilai membuat kesalahan, maka sebaiknya kritikan disampaikan secara santun, dan pihak yang bersangkutan didoakan agar bisa menjadi lebih baik," Ahmad Sahroni di Jakarta, yang dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Antara, Selasa, 17 November 2020.

Baca Juga: Pemkot Bandung Perketat AKB, Berikut Sejumlah Tempat yang Akan Ditutup

Sahroni mengatakan bahwa seandainya memang bahwa kedua orang tersebut memiliki atau dianggap melakukan kesalahan seharusnya bukan untuk didoakan yang jelek-jelek. Tapi, Sahroni berharap agar doa yang dipanjatkan agar yang dimaksudkan jauh lebih baik.

Ia mengungkapkan bahwa dalam ajaran agama tidak diperbolehkan untuk mendoakan sesuatu yang jelek sifatnya.

Sahroni menilai bahwa doa itu selalu bersifat baik, jika bernilai buruk maka bukanlah doa melainkan sumpah serapah.

Baca Juga: Jangan Kebanyakan Beri Makan Ikan! Perhatikan 2 Hal Ini Agar Ikan di Akuarium Anda Tidak Keracunan

"Tidak boleh mendoakan yang jelek. Itu bukan doa, namun sumpah serapah," ujar Sahroni.

“Saya juga ingin mengingat kan agar ulama maupun pemuka agama atau siapa pun yang punya massa, hendaklah berkata-kata yang baik. Ceramah yang menyejukkan, tidak memprovokasi, berilah contoh yang baik bagi umat," tutur dia.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: ANTARA YouTube/Front TV

Tags

Terkini

Terpopuler