Tercatat 28 Kali Gempa Guncang Majene dan Mamuju, Tambah Longsor di 3 Titik Akibatkan Jalan Terputus

- 15 Januari 2021, 11:15 WIB
Tim Basarnas Kabupaten Mamuju lakukan evakuasi akibat gempa bumi
Tim Basarnas Kabupaten Mamuju lakukan evakuasi akibat gempa bumi /Antara/

PR BANDUNGRAYA – Banyak bangunan hancur akibat gempa bumi di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat. Sejumlah warga pun menjadi korban gempa Mamuju dan gempa Majene yang tertimpa reruntuhan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat selama dua hari, Majene dan Mamuju telah diguncang gempa sebanyak 28 kali.

Gempa dengan kekuatan 5,9 magnitudo terjadi di Mamuju pada hari Kamis, 14 Januari 2021 pukul 14:35 WITA. Kemudian gempa susulan terjadi dengan kekuatan 6,2 magnitudo pada Jumat 15 Januari 2021 dini hari, sekitar pukul 02.28 WITA.

Baca Juga: Roy Kiyoshi sempat Ramalkan Gempa Majene hingga Banjir Kalimantan Selatan, Apakah Ini Kebetulan?

Berdasarkan info BMKG, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BMKG (@infobmkg)

Tim Badan Nasional Pencarian Dan Pertolongan (Basarnas) Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, sedang melakukan evakuasi terhadap sejumlah korban yang tertimpa reruntuhan di sejumlah perumahan, hotel dan gedung yang terdampak akibat gempa bumi.

Baca Juga: Sempat Dibela Refly Harun, Mensos Risma Akhirnya Mengakui Aksi Blusukan ke Wakil Rakyat DPR

"Basarnas Mamuju menerima laporan ada beberapa korban, sehingga kami menurunkan empat regu yang dibagi di beberapa titik," kata Kepala Sumber Daya Basarnas Mamuju, Arianto sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara.

Dengan peralatan seadanya, anggota Basarnas mencoba masuk ke dalam reruntuhan mencari korban dan berusaha mengeluarkan korban. Di salah satu reruntuhan, tim Basarnas menemukan 8 korban, 3 orang sudah dievakuasi, dan 5 orang masih di bawah reruntuhan.

Data sementara yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju menyebutkan ada dua daerah terdampak gempa tersebut. Di Kabupaten Majene tiga orang dikabarkan meninggal dunia, 24 mengalami luka-luka dan lebih dari 2.000 warga mengungsi.

Baca Juga: Sempat Dihentikan karena Cuaca Buruk, Pencarian Sriwijaya Air SJ182 Hari ke-7 Kembali Dilanjutkan

Sedangkan kerugian materiil dilaporkan, hotel Maleo dan kantor Gubernur Sulawesi Barat rusak berat, rumah warga dan jaringan listrik padam. Sedangkan di Kabupaten Majene, terjadi tanah longsor di tiga titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju yang mengakibatkan akses jalan terputus.

Enam orang juga dilaporkan tertimbun reruntuhan gedung Rumah Sakit Mitra Manakarra, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Korban yang dilaporkan terjebak adalah perawat, pasien, dan keluarga pasien. Rumah Sakit Regional Mamuju juga mengalami kerusakan akibat gempa Mamuju.

Berdasarkan laporan yang diterima gempa di Kabupaten Majene dan Polewali Mandar dirasakan cukup kuat sekitar 5-7 detik. Masyarakat setempat panik dan keluar rumah. Masyarakat saat ini masih berada di luar rumah mengantisipasi adanya gempa susulan, namun demikian gempa itu tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga: Gempa Majene 6,2 Magnitudo, Petugas Temukan Tiga Warga Meninggal Dunia dan 24 Lainnya Alami Luka

Saat ini, BPBD Kabupaten Majene, Mamuju, Kabupaten Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian dan menyiapkan kebutuhan primer pengungsi, di antaranya sembako, selimut dan tikar, tenda pengungsi, pelayanan medis, dan terpal.***

 

Editor: Yuni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah