Jokowi Heran PPKM Tak Efektif Tekan Sebaran Covid-19, Eks Politisi Demokrat: karena Pemda Malas Kerja

- 1 Februari 2021, 13:25 WIB
Ferdinand Hutahaean (kiri) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) (kanan).
Ferdinand Hutahaean (kiri) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) (kanan). /Tangkapan layar YouTube.com/Sekretariat Presiden dan Twitter.com/@FerdinandHaean3

PR BANDUNGRAYA – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menilai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilaksanakan mulai tanggal 11 hingga 25 Januari 2021 dianggap tidak efektif, sebab jumlah kasus positif Covid-19 di beberapa daerah masih tinggi.

Hal ini dikarenakan implementasinya tidak tegas dan tidak konsisten. Ketidakefektifan itu juga dipengaruhi oleh tingginya mobilitas masyarakat sehingga di beberapa provinsi angka positif Covid-19 justru semakin meningkat.

Berdasarkan data per 31 Januari 2021, total kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah berada di angka 1.078.314 orang.

Baca Juga: Usut Dugaan Kasus Korupsi Mantan Mensos, KPK Dalami Tahap Pengadaan Bansos

Protokol kesehatan 3M (Menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak) menjadi tidak memadai ketika kasus positif Covid-19 sedang tinggi-tingginya. Masyarakat wajib mengurangi mobilitas agar terhindar dari virus corona.

Jokowi memerintahkan kepada para menteri koordinator untuk mengajak epidemiolog dalam merancang kebijakan dengan lebih komprehensif serta meminta mereka agar benar-benar turun ke lapangan.

Menanggapi hal tersebut, mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean berpendapat bahwa ketidakefektifan tersebut terjadi karena pemerintah daerah malas kerja dan tidak tegas menangani penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Meski di Tengah Pandemi, Pagelaran Olahraga Australian Open 2021 Izinkan Puluhan Ribu Penonton untuk Hadir

Ferdinand Hutahaean juga menyatakan bahwa pemerintah daerah tampak tidak memiliki metodologi mendisiplinkan warga, serta tidak serius menangani warga daerahnya masing-masing.

Hal tersebut disampaikan Ferdinand dalam cuitan yang diunggah pada akun Twitter miliknya @FerdinandHaean3 pada Senin 1 Februari 2021.

“PPKM ini tidak efektif terutama karena Pemerintah Daerahnya MALAS KERJA, TIDAK TEGAS, TIDAK MEMILIKI KONSEP METODOLOGI MENDISIPLINKAN WARGA DAN TIDAK SERIUS MENANGANI WILAYAHNYA,” tulis Ferdinand Hutahaean sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com.

Baca Juga: Pascagempa di Sulbar, BNPB Berhasil Evakuasi 2 Warga Sakit di Desa yang Terisolir Menggunakan Helikopter

Tangkapan layar cuitan Ferdinand Hutahaean soal PPKM.
Tangkapan layar cuitan Ferdinand Hutahaean soal PPKM. Twitter.com/@ferdinandhaean3

Jokowi juga meminta jajarannya untuk mempersiapkan cara-cara yang lebih praktis dan sederhana agar masyarakat memahami protokol kesehatan. Jokowi mengingatkan para menteri untuk berhati-hati, mengingat PPKM menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia menurun.

“Harus siap dengan cara yang lebih praktis dan sederhana agar masyarakat tahu apa yang namanya 3M,” ucap Jokowi sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi berharap adanya implementasi di lapangan. Mungkin nanti Kementerian Agama melibatkan tokoh-tokoh agamanya, TNI, Polri dan Kementerian Perekonomian nanti yang mungkin bisa men-drive agar di lapangan betul-betul sesuai.

Baca Juga: VIral Netizen Malaysia Seketika Bangga Jadi Orang Indonesia 'Gara-gara' Netflix, Ini Faktanya

 Selain itu, diperlukan juga memberikan contoh kedisiplinan serta sosialisasi dengan melibatkan para tokoh masyarakat dan agama mengenai protokol kesehatan sebagai bagian dari kebijakan pembatasan itu.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden Twitter @FerdinandHaean3


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah