Guguran terjadi pada pukul 20.37 WIB dengan amplitudo 30 mm, durasi 113 detik, dan jarak luncur 1000 meter.
Baca Juga: Terlihat Lebih Cantik, Amanda Manopo Ikatan Cinta Pakai Kerudung, Begini Komentar Netizen
Meskipun berulang kali mengeluarkan awanpanas dan guguran lava, hal tersebut tidak mengubah status Gunung Merapi saat ini.
Diketahui, Gunung Merapi berstatus Siaga sejak 5 November 2020.
Aktivitas guguran ini tidak mengubah rekomendasi. Potensi bahaya berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan–barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer (km).
Baca Juga: Kenali 7 Gejala Temper Tantrum Anak yang Harus Diketahui Orangtua
BPPTKG menyatakan bila Gunung Merapi mengalami letusan eksplosif, maka lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Kemudian BPPTKG juga melaporkan adanya kubah lava baru di Gunung Merapi yang berada di kawah puncaknya.
"Volume kubah lava terukur sebesar 426.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan rata-rata sekitar 10.000 meter kubik per hari," kata Hanik sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Minggu 21 Februari 2021.