Vaksinasi Covid-19 Bagi Guru Dipercepat, Presiden Jokowi Berharap Belajar Tatap Muka Bisa Segera Dilaksanakan

- 24 Februari 2021, 13:25 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 tahap 2.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 tahap 2. /ANTARA/Fakhri Hermansyah

PR BANDUNGRAYA - Pemerintah saat ini tengah melaksanakan vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang ditujukan bagi lansia dan pekerja di sektor pelayanan publik.

Di antaranya mencakup guru, tokoh agama, atlet, pedagang pasar, petugas pelayanan publik, pekerja sektor pariwisata, wartawan, aparat keamanan, wakil rakyat, pejabat negara hingga pejabat daerah.

Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Prof Unifah Rosyidi mengatakan vaksinasi Covid-19 pada guru merupakan upaya strategis dalam mempercepat pembelajaran tatap muka.

Baca Juga: Tanggapi Soal Kunjungan Jokowi di NTT Sebabkan Kerumunan, dr Tirta: Presiden Akan Selalu Menarik Massa

“Kami menyambut gembira program vaksinasi pada guru ini, karena merupakan upaya strategis untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, dan ini adalah upaya mempercepat pembelajaran tatap muka dan belajar-mengajar dengan aman dan nyaman,” katanya sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara pada Rabu, 24 Februari 2021.

Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi juga berharap pendidikan tatap muka bisa kembali dilakukan secara normal pada semester II 2021.

"Guru kita berikan priroitas agar nanti di awal semester II pendidikan tatap muka bisa kita mulai lakukan," ujar Presiden setelah meninjau vaksinasi guru di SMAN 70 Jakarta sebagaimana disaksikan secara virtual di Jakarta.

Baca Juga: G-Dragon BIG BANG dan Jennie BLACKPINK Dikabarkan Berpacaran, Netizen Curigai Ada Konspirasi di Baliknya

Presiden Jokowi menargetkan pada Juni mendatang vaksinasi bisa dilakukan terhadap 5 juta guru atau tenaga pendidik, sesuai target.

"Sehingga Juli saat ajaran baru semua bisa berjalan normal kembali," kata Presiden Jokowi.

Untuk tahap awal vaksinasi bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan diperuntukkan bagi 650 guru dan dosen, pendidik nonformal dan informal, serta beberapa pegiat pendidikan.

Baca Juga: Serba-serbi Program Kartu Prakerja, Mulai dari Kuota hingga Kriteria Peserta yang Dipastikan Tidak Lolos

Jumlah guru yang mengikuti vaksinasi yakni 50 guru PAUD, 90 guru SD, 70 guru SMP, 111 guru SMA, 50 guru SMK, 25 guru SLB, 50 guru madrasah, 130 dosen, 24 tutor paket A, B dan C serta organisasi guru sebanyak 50 orang.

“Organisasi yang hadir kali ini yakni PGRI, FSGI, IGI, PP Pergunu, Forum Guru, Muhammadiyah, Majelis Pendidikan Kristen Indonesia, Majelis Nasional Pendiidkan Katolik, Persatuan Guru Swasta Indonesia, Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI), dan Asosiasi Guru Seni dan Budaya Indonesia,” kata Rosyidi.

Baca Juga: Terbaru! Lowongan Kerja di PT INTI untuk Lulusan SMK hingga S1

Ke depannya, lanjut dia, semua guru baik yang berstatus ASN dan honorer akan mendapatkan vaksinasi. Bahkan dalam peluncuran program vaksinasi tersebut, lebih banyak guru honorer.

Ia menambahkan PGRI sebagai organisasi guru terus mendorong agar seluruh guru mendapatkan vaksinasi.

“Tentunya guru yang mengikuti program vaksinasi, ada syarat kesehatan, tidak memiliki penyakit bawaan, dan syarat lainnya agar dapat divaksin,” kata Rosyidi.

Para guru diminta untuk bersabar menunggu giliran untuk divaksinasi dan juga meminta para pendidik dan tenaga kependidikan menjadi agen perubahan yang dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19, demikian Unifah Rosyidi.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x