Network
PR BANDUNG RAYA - Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang adakan jumpa pers di kediaman pribadi Moeldoko pada Kamis, 11 Maret 2021.
Ini adalah jumpa pers pertama pasca diadakannya KLB Partai Demokrat Deli Serdang yang berbuntut panjang, yang menyeret nama Moeldoko.
Saat ini diketahui Moeldoko adalah Kepala Staf Kepresidenan dan sempat menyangkal adanya kudeta di tubuh Partai Demokrat.
Baca Juga: Usai Videonya Viral, Kasus Guru Dimaki Oknum Perangkat Desa di Sukabumi Berakhir Damai
Meskipun diadakan di rumah Moeldoko, tidak ada Moeldoko dalam acara jumpa pers itu.
Sejak terpilih menjadi ketua umum Partai Demokrat versi KLB, Moeldoko jarang terlihat tampil bersama pengurus partai lainnya.
Dalam jumpa pers itu hadir Sekjen Partai Demokrat versi KLB, Jhoni Allen Marbun, Max Sopacua, Razman Nasution, dan beberapa pengurus partai dari daerah.
Baca Juga: Loker Palsu Marak Beredar, PT PLN Imbau Para Pencari Kerja Lakukan Hal Ini Agar Tidak Tertipu
Ditanya soal kehadiran Moeldoko, para pengurus enggan menjawab secara gamblang.
Menurut mereka, ketidakhadiran Moeldoko bukanlah menjadi masalah.
"Di sini (kepengurusan Demokrat versi KLB) super team. Di sini, kolektif kolegial. Kalau tidak ada ketua umum, ada wakil ketua umum, sekretaris jenderal," kata Darmizal sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Jumat 12 Maret 2021.
Baca Juga: KLHK Bantah Semua Limbah Batu Bara Dikeluarkan dari Kategori B3, Ternyata Begini Penjelasannya
Darmizal menyatakan bahwa kantor pusat Demokrat versi KLB akan bertempat di Jalan Pemuda Nomor 712 Rawamangun, Jakarta Timur.
Untuk sementara waktu menggunakan kediaman Moeldoko karena penghuni rumah sedang berada di luar kota.
"Hari ini kita konferensi pers di tempat ini. Tempat ini adalah kediaman pribadi Ketua Umum Partai Demokrat Jenderal TNI (Purn) Dr H Moeldoko," buka Darmizal.
Baca Juga: Jadwal Persib di Piala Menpora 2021, Bakal Ada Skema Rotasi Pemain
"Kami diberikan kesempatan memakai tempat ini pada hari ini saja karena kebetulan ibu (istri Moeldoko) dan keluarga lainnya sedang berada di luar kota," lanjutnya.
Ketidakhadiran ini tentu menjadi tanda tanya. Pasalnya Moeldoko adalah ketua umum terpilih Partai Demokrat versi KLB.
Sementara itu, sampai saat ini pemerintah masih memproses berkas-berkas yang telah diserahkan oleh Partai Demokrat versi AHY.
Baca Juga: 6 Kasus Mutasi Virus Corona B117 Ditemukan di Indonesia, Kemenkes Pastikan Bukan Berasal dari DKI Jakarta
Berkas-berkas tersebut diserahkan kepada Kementerian Hukum dan HAM dan KPU.
Sedangkan dari kubu Partai Demokrat versi KLB masih menyusun berkas-berkas yang diperlukan.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat kubu KSP Moeldoko, Jhoni Allen menyatakan ada berkas-berkas dokumentasi yang belum rampung.
Baca Juga: Mingyu SEVENTEEN Tersandung Skandal Pelecehan Seksual, Pledis Entertainment Rilis Pernyataan Resmi
"Itu memang sedikit kami lengah. Kami tidak ada maksud lain-lain. Dokumentasi saja kami sedang mengumpulkan dari orang-orang yang bawa kamera," kata Jhoni dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Jumat 12 Maret 2021.
Pasca KLB Deli Serdang yang berbuntut panjang itu, terungkap beberapa nama yang sempat ditawari kursi ketua umum Partai Demokrat.
Di antaranya adalah mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Baca Juga: Pesepeda Jadi Korban Tabrak Lari di Bundaran HI, Polisi Berhasil Kantongi Identitas Pelaku
Dalam wawancaranya dengan Najwa Shihab, Gatot menolak tawaran tersebut karena alasan etika dan moral.
Menurutnya, seharusnya jika ingin berpolitik maka gunakan cara-cara yang benar dan kesatria.
"Ini yang harus sama-sama disampaikan dalam melaksanakan kompetisi hendaknya mengedepankan (jiwa) kesatria dan beretika sehingga melahirkan politik yang benar-benar dihormati,” tandas Gatot Nurmantyo.***
