Sempat Cari Tahu Kisruh Partai Demokrat, Prof Salim Said: Ini Sekumpulan Barisan Sakit Hati

- 13 Maret 2021, 14:13 WIB
Prof Salim Said angkat bicara terkait kisruh Partai Demokrat.
Prof Salim Said angkat bicara terkait kisruh Partai Demokrat. /Tangkapan Layar YouTube/

PR BANDUNG RAYA - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia, Prof Salim Said berkomentar soal kisruh Partai Demokrat.

Prof Salim Said beberapa waktu lalu diundang oleh presenter Karni Ilyas dalam acara Karni Ilyas Club untuk berbicara soal kisruh Partai Demokrat.

Pertama-tama Prof Salim Said berkomentar soal respon Gatot Nurmantyo yang diajak untuk menjadi ketua umum Partai Demokrat.

Baca Juga: Virtual Police Mulai Pantau Percakapan di WhatsApp, Cegah Ujaran Kebencian dan Hoaks

Menurutnya, peristiwa ini menarik karena ada upaya dari kader Partai Demokrat untuk mencari sejumlah figur.

Karena Gatot Nurmantyo menolak tawaran menjadi ketua umum, maka muncul nama lainnya yaitu Moeldoko.

Setelah Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat berlangsung, Prof Salim Said kemudian menghubungi sejumlah orang yang terkait dengan KLB tersebut.

Baca Juga: Tingkatkan Kompetensi Psikolog, Desy Ratnasari Sebut RUU Praktik Psikologi Sudah Masuk Prolegnas 2021

Orang-orang KLB Partai Demokrat menyatakan bahwa SBY yang pertama kali kudeta partai.

"Itu pertama-tama yang melakukan kudeta adalah SBY terhadap orang demokrat dan menjadikan anaknya menjadi ketua partai," katanya dikutip PRBandungRaya.com dari kanal YouTube Karni Ilyas Club pada Sabtu, 13 Maret 2021.

Kemudian selama berada di Partai Demokrat, SBY menyerang orang-orang yang melakukan nepotisme.

Baca Juga: Lamar Aurel Hermansyah Hari Ini, Atta Halilintar Mengaku Deg-degan

"Berkali-kali Pak SBY mengritik, menyerang orang-orang yang nepotisme," ungkap Salim Said.

Namun, SBY sendiri yang diduga melakukan nepotisme dengan mengangkat anaknya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sehingga orang-orang Demokrat tersebut kesal sekaligus kecewa.

Baca Juga: Jelang Lamaran Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Hari Ini, Krisdayanti Bagikan Foto Spesial

"Pada briefing-briefing partai itu SBY menanamkan ideologi untuk tidak nepotis. Tiba-tiba dirinya nepotis, nah itu sudah mengecewakan," kata Salim Said.

Salim Said menceritakan orang-orang Demokrat tersebut tidak pernah menduga SBY mendorong anaknya menjadi ketua partai.

Kemudian menjadikan AHY sebagai ketua umum padahal partai lain dengan posisi yang sama memiliki pangkat jenderal.

Baca Juga: Gegara Syuting Ulang, Drakor River Where The Moon Rises Malah Hadapi Masalah Baru

Salim Said mengungkapkan orang-orang Demokrat yang mengadakan KLB ini kesal mengapa AHY diangkat jadi ketua umum.

"Jadi itu faktor yang diperhitungkan orang ini kenapa mereka kesal kok dipaksakan AHY menjadi ketua," jelas Salim Said.

Salim Said mengaku pernah bertemu dan berdiskusi di Taruna Akademi Militer di Magelang.

Baca Juga: Usai Rilis Album 'R', Rose BLACKPINK Malah Diprotes BLINK, Kenapa?

Salim Said mengakui bahwa AHY adalah anak yang pintar dan baik.

Salim Said juga menduga ada permainan untuk menarik simpati publik terhadap Partai Demokrat.

"Muncul lagi tuduhan permainan sekarang adalah usaha untuk menarik simpati, lihat tuh Moeldoko penguasa di penguasa di sekitar presiden menganiaya Partai Demokrat," kata Salim Said.

Baca Juga: Masih Ada Waktu Daftar Kartu Prakerja Gelombang 14, Simak Tahapan Seleksi agar Bisa Dapat Insentif Rp3,55 Juta

Prof Salim Said merasa heran karena menurutnya kisruh ini membingungkan.

Menurutnya tidak ada sesuatu yang didapatkan dalam kisruh ini untuk kedua belah pihak.

"Mohon maaf saya katakan, ini seperti pepesan kosong," kata Salim Said.

Baca Juga: Bikin ARMY Heboh, Spoiler Penampilan BTS di GRAMMY MusiCares ‘Music on a Mission’ Bocor, Jungkook Main Drum?

Menurut analisisnya, bila Moeldoko menjadi ketua umum partai, itu tidak mempengaruhi secara signifikan.

Pasalnya Moeldoko tidak memiliki track record politik yang panjang ditambah dirinya bukan kader Partai Demokrat.  

Sementara itu, bila kisruh ini dimenangkan AHY tidak akan berpengaruh banyak karena AHY tidak menduduki jabatan di pemerintahan, seperti gubernur atau pun kursi kementerian.

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: YouTube Sobat Dosen ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x