Soal Wacana Presiden 3 Periode dengan Usulan Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024, Jimly Asshiddiqie Sebut Hal Ini

- 17 Maret 2021, 13:33 WIB
Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie berikan tanggapan terkait Jokowi-Prabowo yang diusulkan maju dalam Pilpres 2024.
Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie berikan tanggapan terkait Jokowi-Prabowo yang diusulkan maju dalam Pilpres 2024. /Pikiran Rakyat/

PR BANDUNGRAYA - Isu mengenai perubahan masa jabatan Presiden menjadi tiga periode masih menjadi sorotan.

Pasalnya, isu terkait penambahan masa jabatan Presiden menjadi tiga periode ini beredar menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) di tahun 2024 mendatang.

Perihal Pilpres 2024 ini, sejumlah nama disebut berpotensi maju dalam bursa Calon Presiden (Capres) di tahun 2024 mendatang.

Baca Juga: Elektabilitas Melesat dalam Bursa Capres 2024, Ridwan Kamil Mengaku Tak Punya Buzzer

Bahkan hasil survei yang dilakukan oleh Indonesian Elections and Strategic (IndEX) baru-baru ini menunjukkan hasil elektabilitas dari sejumlah nama-nama besar.

Nama-nama besar yang berpotensi maju sebagai Calon Presiden dalam Pilpres 2024 di antaranya, Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, bahkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Meski masih sekira 3 tahun lagi, namun gelaran Pilpres 2024 mendatang ini pun kini mulai dibahas setelah adanya pernyataan kontroversial dari Amien Rais.

Baca Juga: Usai Ditangkap Satgas Anti Narkoba, Oknum Polisi Kompol ZM Meninggal Sebelum Jalani Proses Hukum

Sebagaimana diberitakan Galamedia dalam artikel "Jokowi-Prabowo Diusulkan Berpasangan di Pilpres 2024, Jimly Asshiddiqie: Mau Menjerumuskan", melalui kanal YouTube Amien Rais Official, mantan Politisi PAN itu sempat menyampaikan kecurigaannya terkait ada skenario membolehkan Presiden menjabat 3 periode.

Di tengah perdebatan soal kecurigaan Amien Rais itu, belum lama ini Pengamat Politik Indo Barometer Muhammad Qodari menyampaikan usulannya terkait calon di 2024.

Muhammad Qodari mengusulkan agar pasangan Jokowi-Prabowo maju di Pilpres 2024. Menurutnya, hal ini untuk menghindari polarisasi di masyarakat.

Baca Juga: Tega! Bayi 7 Bulan Jadi Korban Penganiayaan Ayah Kandung di Depok, Polisi Buru Pelaku

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie langsung merespons adanya pandangan dari Muhammad Qodari itu.

Melalui akun Twitter pribadinya yang di unggah, Selasa, 16 Maret 2021, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu nampak mengkritik soal usulan duet Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024.

Ia menilai jika Muhammad Qodari merupakan pengamat politik yang disebut oleh Presiden Jokowi sebagai orang yang mencari muka, menampak muka hingga berniat menjerumuskan Jokowi.

Baca Juga: Buka Kongres XXXI HMI 2021, Presiden Jokowi Sampaikan Pesan Penting Ini

"Apa pengamat politik seperti ini yg disebut oleh pak Jokowi sbg (1) mencari muka, (2) menampak muka, atau (3) mau menjerumuskan pak Jokowi???,” kata Jimly Asshiddiqie dilansir Galamedia dari akun Twitter @JimlyAS.

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x