Hari Down Syndrome Sedunia Diperingati Hari Ini 21 Maret, Simak 3 Fakta Penting yang Wajib Diketahui

- 21 Maret 2021, 11:01 WIB
Ilustrasi Hari Down Syndrome Sedunia yang diperingati pada hari ini Minggu, 21 Maret 2021 dengan tema
Ilustrasi Hari Down Syndrome Sedunia yang diperingati pada hari ini Minggu, 21 Maret 2021 dengan tema /Antara/Freepik/

PR BANDUNG RAYA - Hari Down Syndrome Sedunia diperingati setiap tanggal 21 Maret setiap tahunnya.

Adapun untuk tahun ini, Hari Down Syndrome Sedunia jatuh pada hari ini Minggu, 21 Maret 2021.

Lebih lanjut, Hari Down Syndrome Sedunia tahun 2021 ini dirayakan dengan tema "Connect".

Baca Juga: Marak Praktik Prostitusi Online, Menkominfo Desak MiChat Blokir Akun Open BO

Tema "Connect" dipilih dalam perayaan Hari Down Syndrome Sedunia tahun 2021 karena memiliki makna yang mendalam.

Pasalnya, "Connect" dimaknai sebagai tetap terhubung, baik dalam pengalaman maupun pengetahuan mengenai down syndrome.

Selain itu, tema "Connect" dalam Hari Down Syndrome Sedunia tahun ini diharapkan dapat mendukung kesetaraan untuk penderita down syndrome.

Baca Juga: Penuh Tangis, Aurel Hermansyah Ungkap Momen Mengharukan Semasa Tinggal di Ruko Bersama Sang Ayah

Apalagi dalam masa pandemi seperti saat ini, tema "Connect" diambil karena penderita down syndrome harus beradaptasi untuk tetap terhubung dengan satu sama lain.

Dilansir PRBandungRaya.com dari laman un.org, down syndrome ini ditemukan pada sekitar 1.000 hingga 1.100 kasus di dunia, atau setara 3.000 hingga 5.000 kasus bayi lahir dengan kromosom yang berbeda.

Diketahui bahwa down syndrome merupakan kelainan genetik yang disebabkan oleh kromosom yang berbeda.

Baca Juga: Siaran TV Analog Dihentikan Mulai 2022, Kominfo Imbau Masyarakat Segera Migrasi ke TV Digital

Dilansir PRBandungRaya.com dari Antara, berikut sejumlah fakta mengenai down syndrome:

Memiliki angka harapan hidup yang tinggi

Down Syndrome bukanlah sebuah penyakit, melainkan kelainan kromosom yang dialami seseorang akibat jumlah kromosomnya melebihi kromosom pada umumnya.

Dokter Kandungan Andrianjsah Dara Sp. OG memaparkan, jika manusia normal memiliki 46 kromosom dari 23 pasang kromosom pada saat lahir, maka orang yang mengalami Down Syndrome memiliki satu kromosom lebih sehingga ia memiliki 47 kromosom.

Baca Juga: Pesawat Batik Air Rute Palu-Jakarta Terpaksa Jalani Pemeriksaan Selama 3 Jam, Ada Apa?

Kelainan kromosom yang dikenal juga sebagai trisomi 21 atau kelebihan jumlah kromosom pada kromosom nomor 21 yang berjumlah tiga kromosom sementara orang normal pada umumnya hanya memiliki dua

Mereka memiliki angka kehidupan tinggi dibanding dengan kelainan genetik lainnya seperti trisomi 13 (sindrom patau) ataupun trisomi 18 (sindrom edward).

Lemas otot dan perubahan wajah

Menurut Ahli Sitologi Genetika dokter Lydia Pratanu dokter Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita menyebutkan dua ciri khas yang dimiliki orang down syndrome adalah lemas otot dan perubahan wajah.

Baca Juga: Catat! SIM Keliling Hari Ini Minggu 21 Maret 2021 di DKI Jakarta: Berikut Lokasi, Jadwal dan Syarat Lengkapnya

Para penderita down syndrome tidak memiliki otot yang kuat dan cukup lemah dalam kegiatan fisik.

Sementara untuk perubahan wajah bisa terjadi karena struktur kepala yang berubah.

Keterbatasan pada fisik maupun intelektual juga umum dialami para pemilik down syndrome dan juga mereka rentan terserang penyakit karena sistem imun yang kurang baik.

Baca Juga: UU ITE Dinilai Muat Pasal Multitafsir, Waket DPR Komisi III Ahmad Sahroni: Minta Pendapat Semua Ahli Bahasa

Stimulasi bantu pemilik down syndrome hidup normal

Down Syndrome bukanlah penyakit sehingga tidak bisa diobati. Meski demikian stimulasi sejak awal kelahiran dapat membantu para pemilik down syndrome menjalani kehidupan normal.

Stimulasi dengan melatih kekuatan otot lewat fisioterapi juga lambat laun dapat membuat kekuatan otot bertambah seiring berjalannya waktu.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Minggu 21 Maret 2021: Lengkap Ada GTV, Metro TV, Kompas TV, dan TVRI

Sementara itu, stimulasi aktivitas seperti berjalan-jalan di taman, berkenalan dengan warga sekitar, melukis, hingga mendengarkan musik juga memengaruhi para pemilik kelainan kromosom itu untuk dapat memahami bentuk interaksi dan sosialisasi yang ada di masyarakat.

Dengan stimulasi yang tepat dan dilakukan sejak dini, orang yang mengalami down syndrome dapat hidup secara normal dan tidak terhalang keterbatasannya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: ANTARA un.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah