PR BANDUNGRAYA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengabarkan jika kondisi bencana alam di NTT da NTB sedang kekurangan tenaga medis.
Doni dalam keterangan persnya menyampaikan update jumlah korban jiwa hingga pukul 20.00 WIB pada Selasa, 6 April 2021 mencapai 119 orang.
Berdasarkan update data terbaru, korban jiwa atas bencana alam yang terjadi di NTT dan NTB menelan korban ratusan jiwa.
Baca Juga: Usai Penolakan Eksepsi Rizieq Shihab, Refly Harun: Jalan Keadilan Masih Panjang
Saat ini masalah lainnya adalah persoalan keterbatasan dokter dan tenaga kesehatan.
"Pemerintah telah menyediakan fasilitas dan layanan kesehatan di tempat-tempat pengungsian, kita masih keterbatasa tenaga medis," kata Doni.
BNPB mengeluarkan rilis resmi korban jiwa akibat bencana di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 119 orang.
Baca Juga: Link Streaming Liga Champions: Man City vs Dortmund Malam Ini, Rabu 7 April 2021
Ada 60 korban jiwa tercatat di Flores Timur. Lalu, 21 korban meninggal di Alor.
Sedangkan tiga korban di Kabupaten Belu.
"Korban meninggal total 119 orang, (termasuk) dengan yang di NTB," ujar Kepala BNPB Doni Monardo, saat memberikan keterangan pers pada Selasa, 6 April 2021.
Untuk korban meninggal dunia di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, masing-masing terdapat satu korban jiwa.
Di Kabupaten Sabu Raijua ada 28 korban meninggal dunia dan satu korban jiwa di Ende.
Satu korban jiwa tercatat akibat bencana banjir di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, dua orang.
Di kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, NTT pun terjadi banjir dan longsor pada Minggu, 4 April 2021.
Bencana di NTB terjadi diduga lantaran intensitas hujan tinggi yang mengguyur sejak Jumat, 2 April 2021.
Empat kecamatan dan beberapa warga terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pemerintah setempat terus mengupayakan penanganan dampak bencana di NTT dan NTB.***