Network
PR BANDUNGRAYA - Sejak disahkannya UU Cipta Kerja oleh DPR pada 5 Oktober 2020, hingga kini UU tersebut masih menuai banyak protes dari berbagai pihak, terutama untuk kelompok buruh dan pekerja.
Tidak hanya itu, UU Cipta Kerja dinilai bisa mempengaruhi Sektor Lingkungan dan Sumber Daya Alam.
Lembaga Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) pada 6 Oktober 2020 mengeluarkan Analisa terbarunya dalam mengkaji berbagai macam masalah yang ada pada UU Cipta Kerja.
Baca Juga: Tayang Desember 2020, Film Pixar Terbaru 'Soul' Akan Hadir di Disney Plus
Ada sekira enam Undang-undang yang memiliki dampak terhadap Sektor Lingkungan dan Sumber Daya Alam.
1. UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup atau Persetujuan Lingkungan
2. UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana diubah dengan UU Nomor 19 Tahun 2014
3. UU Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan
4. UU Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan
5. UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
6. UU Nomor 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
Dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Jurnal ICEL pada 6 Oktober 2020 dengan judul "Berbagai Problematika dari UU Cipta Kerja Sektor Lingkungan dan Sumber Daya Alam" mengatakan bahwa penyusunan UU Cipta Kerja ini terkesan dipaksakan dan penyusun tidak memahami mengenai UU tersebut.
“Kami sangat meyakini bahwa tidak ada seorang penyusun pun yang benar-benar memahami dan mampu menjelaskan UU Cipta Kerja,” katanya.
Baca Juga: In The SOOP Bertabur Konten 'Taekook', Intip Momen V dan Jungkook yang Viral di Kalangan ARMY
ICEL mengatakan bahwa keyakinan itu berdasarkan dari beberapa temuan mendasar yaitu rumitnya membaca beberapa pasal dan adanya materi yang seharusnya sudah dihapus, tetapi ternyata tidak dihapus dengan tuntas.
