Ini Tanggapan KPAI Terkait Para Pelajar yang Ikut Demo UU Ciptaker

- 11 Oktober 2020, 15:20 WIB
Ilustrasi para pelajar yang ikut demo.
Ilustrasi para pelajar yang ikut demo. /RRI

PR BANDUNGRAYA - Sebelumnya aksi protes penolakan Undang-undang Cipta Kerja terjadi di berbagai wilayah di Indonesia yang diikuti oleh ribuan pengunjuk rasa mulai dari mahasiswa hingga buruh.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pengunjuk rasa yang berhasil ditangkap, polisi menemukan sejumlah pelajar yang ikut dalam aksi demo tersebut.

Aksi demo yang berakhir ricuh itu terjadi di berbagai kota besar di Indonesia, bahkan tak tanggung-tanggung kerugian akibat aksi anarkis massa itu bisa mencapai hingga puluhan miliar rupiah.

Polda Metro Jaya menduga bahwa aksi unjuk rasa itu ditunggangi oleh sekelompok oknum tak bermoral yang menyebabkan kehancuran di berbagai wilayah termasuk di Jakarta.

Baca Juga: Cek Fakta: Viral Pesan Berantai Soal Langkah untuk Daftar Kartu Prakerja di Situs Prakerja[dot]vip

Kombes Pol Yusri Yunus selaku Kepala Humas Polda Metro Jaya, mengatakan hal itu berdasarkan pernyataan sejumlah pengunjuk rasa yang ditangkap aparat kepolisian.

Menurut Yusri, mereka mengaku mendapat undangan yang dikirim secara daring, bahkan banyak orang yang ikut aksi diiming-imingi mendapatkan uang, konsumsi, dan tiket kereta api secara gratis.

"Kenapa saya butuh orang tuanya? 50 persen dari 1.192 ini adalah anak sekolah STM yang ditanya, 'kamu tahu engga apa itu undang-undang (Ciptaker)? Engga tahu. Terus kamu ke sini ngapain? Oh saya diundang pak melalui media sosial diajak teman, nanti dapat duit di sana, dapat makan, tiket kereta sudah disiapin kendaraan sudah ada, tinggal datang ke sana lempar-lempar saja,” kata Yusri saat menginterogasi pelajar yang terjaring razia untuk ikut berdemo, pada Jumat, 9 Oktober 2020.

Polda Metro Jaya hingga kini masih menyelidiki kelompok-kelompok yang sengaja melakukan kerusuhan dalam aksi protes UU Cipta Kerja itu.

Lebih lanjut Yusri mengatakan, "Iya jadi gini, ini ada kelompok-kelompok yang melakukan vandalisme, membakar pospol, bakar fasum. Ini yang sementara masih dilakukan penyelidikan oleh tim Polda Metro Jaya."

Halaman:

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x