Network
PR BANDUNGRAYA – Sebelumnya Gerakan Buruh Jakarta (GBJ) memastikan bahwa tidak akan melakukan aksi anarkis dalam unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja.
Dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari RRI, Presidium GBJ yang merupakan Perwakilan federasi Gabungan Serikat Buruh Mandiri, Natalia memastikan bahwa buruh di Jakarta tidak pernah melakukan tindakan anarkis terhadap pihak kepolisian, sehingga ia memastikan pula bahwa tidak akan terjadi kerusuhan.
"Sebenarnya dari awal kita tidak pernah aksi pada anggota (Polisi), karena aksi kita adalah damai. Kita mau suara kita didengar oleh Presiden dan DPR," kata Natalia, saat ditemui di KBN Marunda, Kamis 15 Oktober 2020.
Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Referensi Makanan hingga Kecantikan
Berdasarkan hal tersebut ia mengharapkan kepada perwakilan pemerintah dan DPR mau menemui mereka untuk duduk bersama membahas UU Cipta Kerja yang telah menjadi polemik akhir-akhir ini.
"DPR tidak pernah mendengar kami. Padahal kami ke DPR pada beberapa waktu lalu, agar kami diterima oleh pemerintah DPR sebelum disahkan. Tapi sampai dengan saat ini setelah sudah di ketok palu, mereka tidak mau mendengarkan kami," ucap Natalia.
Namun kabar terbaru datang dari Gerakan Buruh Jakarta yang tadinya hendak melakukan demonstrasi di Istana Negara tidak jadi melakukan demo hari ini.
Baca Juga: Tak Mampu Beli Kuota Internet untuk Belajar Daring, 2 Remaja di Madiun Nekat Curi Helm
Koordinator Lapangan Gerakan Buruh Jakarta, Supardi mengatakan bahwa aksi yang hendak dilakukan GBJ kali ini tidak kondusif sehingga rawan diselundupi oleh penyusup sehingga aksi dibatalkan.
"Karena kita melihat suasana aksi banyak yang menunggangi, jadi dibatalkan," katanya pada Kamis 15 Oktober 2020.
