Di sisi lain, Vaksin Merah Putih dikembangkan menggunakan isolat virus yang bertransmisi di Indonesia, sedangkan Sinovac dan Sinopharm menggunakan isolat virus dari negara asalnya, Tiongkok.
Baca Juga: Dalam Waktu 7 Bulan, 20.275 Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh Usai Dirawat di RSD Wisma Atlet
Menristek Bambang Brodjonegoro memaparkan bahwa Indonesia saat ini tengah menempuh kebijakan dua skema paralel atau double track dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Artinya, Indonesia melakukan kerja sama dengan pihak luar negeri, sekaligus membuat vaksin Covid-19 secara mandiri.
Penggunaan vaksin-vaksin yang dikembangkan di luar negeri merupakan upaya jangka pendek yang dapat dilakukan pemerintah dengan segera.
Baca Juga: Hasil Liga Champions: Madrid Ditumbangkan Shakhtar Donetsk di Kandang Sendiri
Sementara Vaksin Merah Putih dikembangkan sebagai upaya jangka menengah dan panjang, sehingga penyediaan vaksin untuk masyarakat Indonesia dapat terpenuhi.
Hingga saat ini, belum diketahui seberapa lama daya tahan vaksin yang mampu bertahan dalam tubuh dengan pasti.
Kendati demikian, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan vaksin Covid-19 hanya akan bertahan selama enam hingga dua tahun saja.***