Network
PR BANDUNGRAYA - Budiman Saleh, yang masih aktif menjadi Direktur Utama (Dirut) PT PAL Surabaya, digiring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas perbuatannya diduga merugikan keuangan negara sebesar Rp205,3 miliar dan 8,65 juta dolar AS atau setara Rp127 juta.
Selain menjabat sebagai Dirut PT PAL Surabaya, Budiman pun sempat menjabat sebagai Direktur Aerostructure pada tahun 2007-2008, lalu menjadi Direktur Aircraft Integration pada tahun 2010-2012, dan Direktur Niaga dan Restrukturisasi PT DI pada tahun 2012-2017.
KPK sudah menetapkan Budiman sebagai tersangka sejak 12 Maret 2020 bersama tiga tersangka lainnya.
Baca Juga: ShopeePay Perkuat Keamanan Akun Pengguna dengan Rekognisi Wajah dan Sidik Jari
Setelah melakukan pemeriksaan oleh penyidik KPK pada Kamis 22 Oktober pukul 15.30 WIB, Budiman lalu keluar dari ruangan dengan mengenakan rompi oranye beserta tangan yang diborgol
Kemudian, Budiman digiring kembali oleh petugas KPK ke ruangan lain untuk kepentingan expose sekaligus konferensi pers terkait penetapan statusnya sebagai tersangka
Seperti dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari RRI, penyidik KPK dari Deputi Bidang Penindakan, Karyoto, menyatakan hal itu saat konferensi pers di Gedung KPK Merah Putih.
Baca Juga: Adakan Digi Social Fest 2020, 50 Ide dari Telkom Schools Berhasil Terpilih Jadi yang Terbaik
“Penyidik KPK telah menahan yang bersangkutan (Budiman Saleh/mantan pejabat PT DI) dalam kasus perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor),” ucap Karyoto.
Selepas konfrensi pers, tersangka Budiman langsung dibawa keluar untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam mobil tahanan KPK dengan pengawalan petugas.
