Mengenai penyerapan tenaga kerja, sebagaimana yang dirilis Watchdoc pada 13 juni 2020, bahwa tidak semua investasi masuk ke Indonesia dapat menyerap tenaga kerja baru, yang setiap tahunnya mencapai 2 juta jiwa.
Sebab, hubungan investasi dan penyerapan tenaga kerja sepanjang tahun 2010 sampai 2016 terus mengalami penurunan.
Apabila investasi Rp 1 triliun pada tahun 2010 dapat menyerap 5.000 tenaga kerja, pada tahun 2016 penyerapan tenaga kerja mengalami penurunan, yakni hanya 2.200 tenaga kerja.
Baca Juga: Alami Kendala Pencairan BLT Subsidi Gaji? Berikut Link dan Cara Pengaduan ke Kemnaker
Demikian pula dengan pertumbuhan ekonomi yang mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja dari rentan tahun 2013 (750.000 tenaga kerja) hingga 2016 (110.000 tenaga kerja)
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kaitan antara investasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi dapat menciptakan lapangan pekerjaan semakin melonggar.
Penyebabnya adalah dari perkembangan teknologi yang semakin maju, yang di mana peranan manusia semakin tidak dibutuhkan.
Setelah mesin yang menggantikan manusia, kini giliran komputer yang mengambil alih banyak pekerjaan manusia.
Baca Juga: Donald Trump Tak Terima Kekalahan di Pilpres AS 2020, Ini Langkah yang Akan Dilakukan Selanjutnya
Seperti pintu tol, Bank dengan mobile banking dan financial teknologi, hingga teknologi pertanian yang hanya cukup membutuhkan satu orang untuk mengaplikasikannya.