Terima Bansos PKH dari Pemerintah, Mumun: Alhamdulillah Anak Saya Bisa Terus Berobat dan Sekolah

10 Januari 2021, 07:39 WIB
Salah seorang penerima bansos PKH, Mumun Maemunan menerima kunjungan Direktur Jaminan Sosial Keluarga, Rachmat Koesnadi, Jumat 8 Januari 2021. /Dok. Kementerian Sosial

PR BANDUNGRAYA - Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kabupaten Karawang, Mumun Maemunan (52) menerima bantuan tunai PKH untuk kategori anak disabilitas.

Ia mengaku bantuan PKH dimanfaatkan untuk keperluan anaknya yang berkebutuhan khusus.

“Bantuan untuk obat-obat ringan, biaya homeschooling, sama pulsa untuk belajar online. Kebutuhan untuk anak perempuan juga, kan udah gadis dia”, ucap Mumun.

Baca Juga: Sriwijaya Air SJ 182 Hilang, Dirut Jefferson Irwin Klaim Kondisi Pesawat Sehat dan Layak Terbang

Mumun yang memiliki dua anak disablitas tersebut menjadi penerima bantuan PKH dari tahun 2016.

“Cuma saya berpikir seperti ini andainya saya nggak ada, ini gimana anak saya nanti”, tuturnya sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Kemensos, Minggu 10 Januari 2021.

Di masa pandemi Covid-19 ini, bantuan tunai PKH dirasa sangat bermanfaat dalam membantu perekonomian keluarga dan untuk mencukupi berbagai kebutuhan lainnya.

Baca Juga: Ifan Seventen Tiba-tiba Minta Didoakan usai Tahu Sriwijaya Air SJ182 Kecelakaan, Ada Apa?

“Saya berterimakasih sekali, walaupun saya itu ibu sambungnya, saya merasa dalam kondisi ekonomi seperti ini, ada bantuan seperti ini, apalagi anak-anak yang butuh perhatian khusus, sangat terbantulah”, katanya sambil meneteskan air mata.

Lebih lanjut, Mumun mengatakan bahwa memiliki anak disabilitas membutuhkan perlakuan berbeda dan biaya yang banyak.

“Jujur, kebutuhannya kan lain, perlakuannya juga lain. Kita dituntut punya biaya yang banyak. Dengan kondisi seperti ini, jangankan hidup dengan biaya banyak, yang hidup normal saja susah”, ucap dia.

Baca Juga: Wijin Ungkap Reaksi sang Ibu saat Tahu Gisel jadi Tersangka Video Syur Bersama Selingkuhan

Alhamdulillah, lanjutnya, dengan ada PKH minimal (beban hidup) kita diringankan, terutama obat khusus yang dibutuhkan bisa terpenuhi sehingga anak tidak terputus minum obat.

Seperti diketahui bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meluncurkan program bantuan tunai se-Indonesia tahun 2021 pada Senin 4 Januari lalu di Istana Negara.

Peluncuran program bantuan tunai se-Indonesia 2021 dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju dan masyarakat penerima bantuan sosial, baik yang hadir secara langsung di Istana Negara maupun yang hadir secara virtual.

Baca Juga: Kerahkan 60 Orang Penyelam, Personel TNI dan Polri Siap Lanjutkan Pencarian Sriwijaya Air SJ 182

Untuk memastikan bantuan tunai PKH tepat sasaran dan tepat jumlah, Direktur Jaminan Sosial Keluarga (JSK) Kementerian Sosial, Rachmat Koesnadi, meninjau penyaluran bantuan di beberapa daerah di Jawa Barat antara lain Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dan Kabupaten Karawang.

Menurut Rachmat, hal ini untuk menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi terkait dengan peluncuran bantuan tunai PKH tahap pertama.

“Nah, ini kami ingin melihat, memonitor pelaksanaan penyaluran yang dilakukan oleh Himbara, khususnya untuk para penyandang disabilitas dan lansia,” katanya.

Baca Juga: Tim SAR Temukan Serpihan Pertama Sriwijaya Air SJ 182, Identifikasi Korban Fase 1 Disiapkan Polri

Ia menambahkan pihak Himbara harus mendatangi KPM untuk mengantarkan langsung bantuannya kepada yang bersangkutan di lokasi masing-masing di rumahnya masing-masing.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Kemensos

Tags

Terkini

Terpopuler