PR BANDUG RAYA – Upaya pemerintah dalam menghadapi gejolak kerumitan wabah pandemi Covid-19 yang menghantam berbagai sektor salah satunya adalah ekonomi, pemerintah membuat berbagai macam program untuk membantu masyarakat pada kondisi saat ini.
Melalui Kementerian Desa pemerintah memberikan bantuan langsung uang tunai sebesar Rp18 triliun untuk seluruh masyarakat di Indonesia.
Dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Antara, Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa pemerintah telah menyalurkan bantuan dana kepada masyarakat sebesar Rp18 triliun.
Baca Juga: Tak Main-Main, Demi Hal Ini Presiden Jokowi akan Terbang Langsung ke Swiss
“Dana desa untuk BLT yang sudah tersalur mencapai Rp18 triliun lebih, ini merupakan salah satu kegiatan pendukung resiliensi ekonomi desa melalui BLT Dana Desa,” tutur Arie saat melakukan siaran pers kementerian di Jakarta Rabu 4 November 2020.
Untuk dapat menekan angka merosotnya perekonomian Indonesia, pemerintah sebelumnya telah membuat berbagai macam program. Program tersebut adalah program pemulihan ekonomi nasional yang diantaranya adalah Bantuan Langsung Tunai kepada masyarakat.
Arie mengatakan bahwa kini pemerintah melalui Kementerian Desa telah menyalurkan dana bantuan kepada masyarakat sekira Rp18 triliun. Dana tersebut telah disalurkan kepada 8.001.512 keluarga penerima manfaat (KPM) di area pedesaan.
Baca Juga: KPK Tahan 3 Tersangka Baru Kasus PT DI, Aset Senilai 40 Miliar Disita
Arie secara jelas mengatakan bahwa program ini diharapkan dapat membantu kembali berjalannya perekonomian Indonesia. Sehingga, dengan diberikannya bantuan ini dapat mampu meningkatkan daya beli warga dan menjadi sebuah momentum dalam pertumbuhan ekonomi desa.
Tidak hanya BLT yang telah disalurkan kepada masyarakat desa, namun dalam keadaan pandemi Covid-19 ini Dana Desa digunakan untuk menjalankan program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) yang dapat memberikan peluang kerja bagi masyarakat.
“Maka sesuai arahan Presiden, Dana Desa dialokasikan untuk tiga hal yakni, BLT, PKTD, dan berbagai macam program sosial untuk mendukung jaring pengaman sosial bagi masyarakat pedesaan,” tuturnya.
Baca Juga: Jawa Barat Siaga 1 Bencana, Ridwan Kamil Ungkap Sejumlah Potensi yang Bisa Datang Silih Berganti
Arie mengatakan bahwa jika dibandingkan pada tahun 2019, persentase Dana Desa yang masuk kedalam rekening Kas Desa (RKDesa) jauh lebih besar ketimbang tahun sebelumnya.
Jika pada tahun 2019 persentase Dana Desa yang masuk ke RKDesa hanya mencapai 61,54 persen sedangkan pada 24 Oktober tahun 2020 mencapai 80,87 persen.
“Ada perbandingan year on year, tahun 2019 dengan tahun 2020. Per 24 Oktober kita bisa lihat Dana Desa yang cair ke rekening desa itu sudah mencakup 80,87 persen lebih tinggi dibanding sebelumnya,” tuturnya. ***