PR BANDUNGRAYA – Setelah beberapa hari ini produsen tahu dan tempe mengeluhkan harga kacang kedelai yang meroket, sehingga pihak aparat Polri memutuskan melakukan sidak ke gudang-gudang importir kacang kedelai.
Melalui press release yang disiarkan langsung, pihak Polri yang diwakili oleh Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengungkapkan Satuan Tugas (Satgas) pangan Polri telah melakukan pengecekan ketiga gudang importir kedelai, Rabu, 6 Januari 2021.
Pada kesempatan tersebut Ahmad Ramadhan mengungkapkan pihaknya melakukan sidak ketiga gudang perusahaan yang berbeda pada 5 Januari 2021 lalu.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Daerah yang Menerapkan Pembatasan Aktivitas di Jawa-Bali Mulai 11 Januari 2021
Berdasarkan hasil sidak tersebut, dikutip PRBandungRaya.com dari akun Twitter Divisi Humas Polri, Ahmad Ramadhan mengungkapkan ada tiga penyebab kenaikan harga kedelai di pasar Indonesia.
Pertama, berdasarkan hasil temuan Satgas pangan faktanya harga beli kacang kedelai impor sudah mengalami kenaikan dari negara asalnya.
Sebelumnya kacang kedelai import dibanderol kisaran Rp6.800, namun sekarang melonjak menjadi Rp8.300 per kilogram.
Kedua, faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga kacang adalah jarang ada kapal yang berlayar langsung ke Indonesia.
Sehingga pihak importir menggunakan alternatif lain yakni mengirimkannya melalui kapal yang berlayar dengan tujuan Singapura.