Siap-siap! Bansos Cair Pada Februari 2021, Mensos Risma Janji akan Perbaiki Ketepatan Data Penerima

- 18 Januari 2021, 13:11 WIB
Warga mengantre saat pencairan bantuan sosial non tunai di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (14/1/2021). Sebanyak 7.421.816 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Provinsi Jawa Barat mendapat bantuan tunai dari Pemerintah Pusat yang terdiri dari Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako dan Bantuan Sosial Tunai (BST). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/wsj.
Warga mengantre saat pencairan bantuan sosial non tunai di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (14/1/2021). Sebanyak 7.421.816 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Provinsi Jawa Barat mendapat bantuan tunai dari Pemerintah Pusat yang terdiri dari Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako dan Bantuan Sosial Tunai (BST). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/wsj. /ADENG BUSTOMI/ANTARA FOTO

PR BANDUNGRAYA – Tiga program Bantuan Sosial (Bansos), yakni Program Keluarga Harapan, Bantuan Sosial Tunai (BST), dan Bansos Sembako mulai disalurkan pada 4 Januari 2021.

Kementerian Sosial (Kemensos) meluncurkan tiga program Bansos secara bertahap melalui penyalur himbara (himpunan bank-bank negara) dan PT Pos Indonesia.

Kendati demikian, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pihaknya akan memperbaiki penyaluran Bansos untuk Februari 2021 mendatang.

Baca Juga: Hari Pertama Kerja, Joe Biden Langsung Cabut Larangan Negara Islam Masuk AS

Salah satunya, Risma akan memperbaiki sasaran penerima Bansos, termasuk data ketepatan penerima yang berhak dan penerima yang tidak berhak.

"Jadi bukan hanya kami memberikan bantuan, tapi ada pelaporan juga untuk penerima bantuan," kata Risma dalam konferensi pers yang digelar secara virtual pada Selasa, 29 Desember 2020.

Risma mengatakan bahwa pada tahun 2020, Bansos yang terealisasi hanya mencapai 97,09 persen atau sebesar Rp123 triliun dari anggaran Rp127 triliun.

Baca Juga: Waduh, Arya Saloka Mengaku Jarang Mengobrol dengan Amanda di Lokasi Syuting Ikatan Cinta

Penyebab realisasi Bansos tidak mencapai 100 persen pada tahun 2020, menurut Risma, karena data penerima Bansos yang selama ini merujuk pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Risma menilai data penerima Bansos dalam DTKS tidak lengkap dan tidak valid, karena ditemukan adanya penerima tidak aktif hingga duplikasi.

Lebih lanjut, Risma bersama Kemensos akan memperbaiki data penerima Bansos atau DTKS di tahun 2021 dengan menggunakan parameter kemiskinan.

Baca Juga: Update Jumlah Korban Gempa di Sulawesi Barat, 81 Jiwa Dilaporkan Meninggal Dunia

Selain itu, perbaikan sistem penyaluran Bansos akan dilakukan berdasarkan feedback atau timbal balik yang diterima Kemensos.

"Yang lebih mudah namun kita lebih detail untuk melakukannya karena ada feedback," tutur Risma

Dengan begitu, Mensos Risma berharap dengan adanya perbaikan sistem penyaluran Bansos pada Februari 2021, maka tidak ada lagi penyelewengan Bansos untuk kedepannya.***

Editor: Yuni

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah