PR BANDUNG RAYA - Berdasarkan kurs di tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksikan menguat.
Pasalnya, nilai tukar rupiah atau kurs tersebut bergerak menguat seiring dengan turunnya imbal hasil atau bunga obligasi AS.
Lebih lanjut, penurunan indeks dolar yang membantu menguatkan nilai tukar rupiah atau kurs ini berada di ruang lingkup transaksi antarbank di Jakarta pada Rabu, 10 Maret 2021.
Oleh karena itu, nilai tukar rupiah atau kurs saat ini berada di posisi Rp14.390 per dolar AS atau sebanyak 0,1 persen.
Penguatan nilai tukar rupiah atau kurs naik sebanyak 15 poin dibandingkan pada posisi penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp14.405.
"Penurunan indeks dolar dan yield US treasury kemungkinan akan membantu penguatan rupiah," ucap Analis Ekonomi Samuel Sekuritas Ahmad Mikail dikutip PRBandungRaya.com dari Antara.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 14 Sudah Dibuka, Segera Daftar di Link www.prakerja.go.id!
Ahmad menjelaskan bahwa penuruan indeks dolar AS kali ini diprediksi akan turun sebanyak 91,5 persen.
Pasalnya, bunga obligasi AS diproyeksikan akan stabil, meningat masih rendahnya tingkat pemulihan ranah sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) di AS selama masa pandemi Covid-19.
Hal tersebut diperkuat dengan indeks dari NFIB Small Business Optimism Index yang tercatat rendah pada Februari 2021.