Hari Batik Nasional Trending di Twitter, Berikut Cara Membuat Batik Tulis, Ada 12 Tahapan

2 Oktober 2020, 16:01 WIB
Proses pembuatan batik tulis. /Pixabay

PR BANDUNGRAYA - Sejak ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO, setiap tanggal 2 Oktober kini diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

Batik yang biasa ditemui dalam berbagai media seperti pakaian dan aneka tas memiliki beragam jenis motif. Batik sendiri dapat dibuat dengan cara yang berbeda, salah satunya dengan cara dibuat manual, atau disebut sebagai batik tulis.

Batik tulis menjadi salah satu kain yang sangat sulit untuk diproduksi. Dibutuhkan ketelatenan dan waktu yang tak sedikit untuk membuat kain ini. Maka tak heran jika batik tulis juga memiliki nilai dan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan batik print atau cap topi karena prosesnya pembuatannya memakan waktu lebih lama.

Baca Juga: Ingin Kuliah di Belanda? Simak Cara Daftar Beasiswa Orange Tulip Scholarship Periode 2021-2022

Kain batik tulis merupakan warisan budaya tradisional Indonesia yang mendunia. Tidak hanya digemari oleh masyarakat Indonesia saja, tetapi juga sampai ke negara lain seperti negara Asia, Eropa dan Amerika.

Proses panjang dari awal untuk menghasilkan batik yang cantik secara fisik tidak hanya dilakukan oleh seorang pembatik yang duduk di kursi pendek dan mengecat kain kosong dengan lilin setiap malam, namun dibutuhkan beberapa pembatik yang ahli tiap proses pembuatan dari tahap ke tahap.

Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari RRI, berikut cara membuatan kain batik tulis asli, mulai dari pola pertama hingga pewarnaan terakhir.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Harus Kuliah di Belanda! Salah Satunya Peluang Karir yang Menjanjikan

1. Nyungging

Saat membuat batik tulis, langkah pertama adalah membuat pola di atas kertas yang harus dilakukan seorang ahli pola. Tidak semua orang bisa mengerjakan pola ini.

2. Njaplak

Proses pemindahan pola dari kertas ke kain.

3. Nglowong

Pada tahap ini pembatik mulai menempelkan wax sesuai pola yang dibuat.

Baca Juga: Update Persebaran Virus Corona Cimahi, Jumat 2 Oktober 2020: Kasus Probable Bertambah Satu Orang

4. Ngiseni

Memberikan isen-isen (isian) untuk ornamen tertentu seperti bunga atau gambar binatang.

5. Nyolet

Warnai area tertentu dengan kuas.

6. Mopok

Bagian ini menutup bagian yang di colet oleh malam.

Baca Juga: Ditanya Bagaimana Cara Dapatkan Hatinya, Chenle NCT Ajukan Syarat Mudah kepada Jungwoo

7. Nembok

Ini adalah proses menutupi latar belakang pola yang tidak perlu diwarnai.

8. Ngelir

Proses pewarnaan seluruh kain dengan menambahkannya ke pewarna alami atau kimiawi.

9. Nglorod

Proses peluruhan malam untuk pertama kali dengan merendamnya di air mendidih.

Baca Juga: Cek Fakta: Usai Mendapat Kritikan dari Najwa Shihab, Menkes Terawan Menyatakan Mundur

10. Ngrentesi

Proses pemberian titik atau cecek pada klowongan menggunakan canting dengan jarum tipis.

11. Nyumri

Menutup bagian tertentu dengan malam.

12. Nglorod

Langkah terakhir melarutkan malam ke dalam air mendidih, lalu angin-anginkan hingga kering.

Baca Juga: Ramai Dicuitkan Warganet di Twitter Donald Trump, Berikut Penjelasan Bahasa Amharik, Agama Rastafari

Proses nglorod tergantung jumlah wana yang ingin dihasilkan dari satu kain batik. Semakin banyak warna yang Anda inginkan, semakin banyak proses nglorod yang dilakukan.

Penjelasan di atas menjadi salah satu alasan kain batik lebih bernilai dan lebih mahal dibanding batik lainnya.

Proses pengerjaan satu kain batik membutuhkan kesabaran, ketekunan dan ketelitian dari setiap pengrajin batik. Pembuatannya panjang dan rumit dan biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler