Network
Waduh gimana anda ini anak yang tidak tau diri masa kamu enak-enakkan naik keledai sementara ayah mu berjalan sambil menuntun keledai, ayah dan anaknya mendengar perkataan orang itu ahirnya anak nya turun gantian sekarang ayahnya yang naik keledai.
Kemudian anaknya yang berjalan sambil menuntun keledai, begitu sampai di Kota C semua orang mencemoh dia waduh gimana anda ini masa tidak punya belas kasihan sama anak, anaknya dibiarkan berjalan sambil menuntun keledai sementara anda enak-enakkan naik keledai, kemudian ayahnya turun dari keledai.
Dan sama-sama berjalan bersama anaknya sambil menuntun keledai, ketika sampai di Kota D semua orang di Kota D mencemoh mereka, waduh dasar orang bodoh kenapa ada keledai tidak dinaikin malah berjalan dan menuntunnya, ahirnya mereka kebingungan.
Nah itulah akibatnya kalau dengar apa kata orang tidak ada habisnya, dan akhirnya membuat anda bingung.
Contoh lain ada yang bilang pada anda, cocoknya pakai jam tangan yang ini, lalu ada beli jam tangan itu, terus ada lagi yang bilang waduh anda tidak cocok pakai jam tangan itu, cocoknya yang kaya begini dan seterusnya, jadi jangan dengar apa kata orang, apalagi hanya demi gengsi, tidak akan ada habisnya, harus punya pendirian.
2. Jangan ikut-ikutan
Jangan hanya demi gengsi anda jadi ikut-ikutan, orang lain beli anda ikut beli padahal barang itu tidak anda perlukan.
Jangan ikut-ikutan hanya karena gengsi dan ingin terlihat keren, ingin terlihat cantik, karena kecantikan adalah bukan yang tampak dari luar tapi kecantikan adalah apa yang tampak dari dalam.
Lebih baik penampilan sederhana, jangan ikut-ikutan demi gengsi, lebih baik tingkatkan kualitas diri, jadilah pribadi yang baik.
"Hiduplah apa adanya jangan ikut-ikutan hidup demi gengsi, jadilah pribadi yang Natural kalau punya ya punya kalau tidak ya tidak, itulah yang akan membuat hidup anda lebih bahagia," ujar Chandra Putra Negara.
