Kisah Pilu PNS India Ashok Khemka, Mutasi Kerja 56 Kali Karena Ungkap Skandal Korupsi Politisi

31 Juli 2020, 10:55 WIB
Sampul buku 'Just Transferred: The Untold Story of Ashok Khemka' karya dua jurnalis India. Buku tersebut mengisahkan sosok PNS India yang telah dimutasi kerja sebanyak 56 kali karena mengungkap kasus korupsi politisi. /Dok. Amazon

PR BANDUNGRAYA - Sebuah buku yang ditulis oleh dua orang jurnalis berhasil mengungkap kisah pegawai negeri sipil (PNS) India yang nampak diperlakukan tidak adil saat berusaha mengungkap kebenaran politik India.

Buku tersebut bertajuk "Just Transffered: The Untold Story of Ashok Khemka" atau dalam bahasa Indonesia "Just Transferred: Kisah Tak Terungkap dari Ashok Khemka" yang ditulis oleh Bhavdeep Kang dan Namita Kala.

Seperti dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari The Guardian, Jumat 31 Juli 2020, PNS India itu bernama Ashok Khemka yang kini telah berusia 54 tahun.

Baca Juga: Resep Sate Sapi Tambulinas Khas Sulawesi

Ashok disisihkan di tempat kerjanya karena terus mengungkap kasus korupsi para politisi.

Selama 26 tahun mengabdikan diri pada pemerintahan India, Ashok setidaknya telah dimutasi sebanyak 56 kali oleh atasannya. Biasanya Ahsok bakal dimutasi setiap enam bulan sekali. Pernah suatu waktu, Ashok dimutasi lagi hanya dalam waktu satu minggu.

Berpindah-pindah tempat kerja bukanlah hal yang mudah, apalagi Ashok telah berkeluarga. Ia harus menghidupi istri, orang tua, dan kedua anaknya. Mutasi kerja selama puluhan kali bukan hanya menyulitkan Ashok tetapi juga membuat anggota keluarga turut menderita.

Baca Juga: Tampil Satu Acara dengan BTS, Penampilan Project Pop dan Raisa Dipuji ARMY Internasional

Ada rumah yang harus disewa setiap enam bulan sekali. Saat keluarganya telah beradaptasi dengan lingkungan dan berteman dengan banyak warga, mereka justru harus pergi karena Ashok dipindah tugaskan lagi.

Anak-anak Ashok bahkan telah terbiasa berpindah-pindah sekolah dan kehilangan teman-temannya untuk mencari teman baru di tempat baru.

Ashok dikenal di antara para PNS dan politikus lain sebagai sosok pengungkap kebenaran.

Baca Juga: Babe Cabiita Cosplay jadi Korban Pelecehan Seksual Fetish Kain Jarik, Awkarin: Bercandanya Gak Lucu

Kemana pun Ashok pergi ke berbagai negara bagian India dalam rangka pemenuhan permintaan mutasi kerja, politikus yang bekerja di tempat tujuan Ashok bakal mulai takut dan khawatir kebusukan dan skandal korupsi mereka terkuak.

Oleh sebab itu, para politikus bakal sibuk memikirkan alasan dan cara untuk membatalkan mutasi Ashok atau bahkan mengusirnya dari tempat kerja agar ia dimutasi lagi ke negara bagian lain di India.

"Sepanjang kariernya, Ashok Khemka telah menerita di tangan pemimpin politiknya karena ditolak untuk berkompromi. Tindakan mereka yang dilatar belakangi oleh kepentingan pribadi belum mampu menguncang semangat Ashok (mengungkap kebenaran kasus korupsi. red) yang tak tergoyahkan," kata salah satu penggalan dalam buku tersebut.

Baca Juga: 40 Pegawai di Gedung Sate Positif Covid-19, Mayoritas Pasien Tinggal di Bandung Raya

Nama PNS Ashok mulai dikenal saat 2012 silam, di mana pada ada waktu itu Ashok berhasil membatalkan perjanjian tanah ilegal oleh Robert Vadra, menantu Partai Kongres Sonia Gadhi.

Kini, cara Ashok mengakhiri skandal korupsi tersebut di India adalah dengan cara meminta penulis buku tentangnya untuk menggali fakta soal politisi yang terus membuat Ashok dimutasi kerja. Ashok juga ingin tau alasan utama dibalik mutasi kariernya.

Berdasarkan laporan tahunan dari pengawas anti-korupsi Transparency International, lebih dari setengah orang India telah melakukan praktik suap pada polisi dan pejabat pemerintah lainnya.

Baca Juga: 3 Tips Menghilangkan Bau Perengus pada Daging Kambing

Bahkan saat ini, hampir setengah anggota parlemen memiliki kasus pidana yang tertunda.

Terlepas dari perjalanan kariernya sebagai PNS jujur yang diperlakukan tidak begitu nyaman, Ashok berharap generasi muda India berminat gabung menjadi abdi negara untuk membersihkan pemerintahan India.

"Kamu harus terus melakukannya jika kamu ingin membawa perubahan. Mereka, para petugas jujur akan terus dipersulit saat bekerja," kata Ashok.

Baca Juga: Unair: Kasus Pelecehan Mahasiswa Inisial G Fetish Kain Jarik Bakal Diserahkan ke Pihak Berwenang

Mutasi kerja yang terus menerus dilimpahkan pada Ashok membuatnya merasa terhina dan lelah. Terlebih anggota keluarganya juga harus ikut pindah dengannya.

"Itu adalah penghinaan yang sulit diterima oleh saya dan keluarga saya," tutur dia.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler