Apa yang Terjadi di Thailand? Polisi Amankan Massa Unjuk Rasa, PM Prayuth Chan-ocha Tolak Mundur

- 18 Oktober 2020, 10:16 WIB
Ilustrasi salam 3 jari yang digunakan pengunjuk rasa di Thailand yang sebagian besar pemuda
Ilustrasi salam 3 jari yang digunakan pengunjuk rasa di Thailand yang sebagian besar pemuda / /Twitter.com/

Sejumlah pemimpin protes telah ditangkap sejak keputusan itu berlaku. Pada hari Jumat, dua aktivis lainnya ditangkap berdasarkan undang-undang yang mencakup kekerasan terhadap ratu karena diduga terlibat dalam cemoohan iring-iringan mobil. Mereka bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah. 

Baca Juga: Konflik Armenia-Azerbaijan: Kronologi Nagorno-Karabakh Hari Ini hingga Setujui Gencatan Senjata

Gerakan protes diluncurkan sejak bulan Maret oleh mahasiswa dan tuntutan inti aslinya adalah pemilihan baru, perubahan konstitusi agar lebih demokratis, dan diakhirinya intimidasi terhadap aktivis. 

Para pengunjuk rasa menuduh Prayuth, yang sebagai komandan militer memimpin kudeta tahun 2014 yang menggulingkan pemerintah terpilih, dikembalikan ke tampuk kekuasaan secara tidak adil dalam pemilihan umum tahun lalu karena undang-undang telah diubah untuk mendukung partai pro-militer. 

Tetapi gerakan itu mengambil giliran yang menakjubkan pada bulan Agustus, ketika para mahasiswa di rapat umum menyuarakan kritik yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap monarki dan mengeluarkan seruan untuk reformasinya. 

Baca Juga: Soal 7 Prajurit TNI Tersandung Skandal LGBT, Pengadilan Ungkap Pengakuan Pelaku saat Masih Lajang

Keluarga kerajaan Thailand telah lama dianggap sakral dan pilar identitas Thailand. Raja Maha Vajiralongkorn dan anggota penting keluarga kerajaan lainnya dilindungi oleh Undang-Undang Lese-Majeste yang secara teratur digunakan untuk membungkam para kritikus yang berisiko hingga 15 tahun penjara jika dianggap telah menghina institusi tersebut. 

Insiden Rabu dengan iring-iringan mobil kerajaan mengejutkan banyak orang Thailand. Video yang beredar luas memperlihatkan anggota kerumunan kecil mencemooh iring-iringan mobil yang membawa Ratu Suthida dan Pangeran Dipangkorn saat perlahan lewat. Petugas keamanan berdiri di antara kendaraan dan kerumunan dan tidak ada kekerasan yang terlihat dan tidak ada yang dijelaskan oleh saksi. 

Wajarnya di Thailand bagi mereka yang menunggu iring-iringan mobil kerajaan untuk duduk di tanah atau bersujud. 

Baca Juga: Rezeki Dibalik Odading Mang Oleh: Ade Londok Beli Mobil Baru, Emak Menangis hingga Ungkit Soal Jodoh

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Asahi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah