Network
/photo/2020/06/12/2599199995.jpg)
PR BANDUNGRAYA – Virus corona penyebab Covid-19 yang ditemukan pertama kali di Wuhan, Tiongkok kini telah menyebar hampir keseluruh negara, termasuk Indonesia.
Hingga saat sudah lebih dari satu juta penduduk Indonesia terpapar Covid-19. Provinsi Jawa Barat merupakan satu dari beberapa provinsi dengan kasus konfirmasi positif Covid-19 tertinggi di Indonesia.
Di tengah situasi pandemi di Indonesia yang belum menunjukan angka penurunan kasus yang signifikan, salah satu kelurahan di Kota Bandung berhasil mempertahankan status zona hijau sejak awal pandemi pada Maret 2020 hingga Februari 2021 ini.
Baca Juga: DPR RI: UU Penanggulangan Bencana Bakal Terintegrasi dengan Pemda
Wilayah tersebut adalah Kelurahan Kebon Jayanti, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. Daerah ini berhasil mencegah penularan Covid-19 dan tidak ada satupun warga yang tekonfrimasi positif Covid-19.
Berdasarkan data, Kelurahan Kebon Jayanti termasuk kawasan padat penduduk dengan luas wilayah sekira 27 hektar, dihuni oleh 13.474 orang yang tersebar di 14 RW dan 89 RT.
Abdul Manaf selaku Lurah Kebon Jayanti mengatakan sejak Maret 2020 sampai sekarang tidak ada warganya yang terpapar Covid-19.
“Alhamdulillah zona hijau, sejak awal pandemi Maret 2020 sampai sekarang sudah satu tahun warga kami tidak ada yang terpapar Covid-19, semua sehat,” kata Manaf di Balai Kota Bandung pada Senin, 15 Febaruari 2021 sebagaimana dilaporkan Humas Pemkot Bandung.
Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerjasama seluruh komponen kelurahan untuk mencegah penyebaran Covid-19 disekitar wilayahnya.
Bahkan sejak Maret 2020, saat Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia, pihak kelurahan bergerak cepat untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan melibatkan para tokoh agam, sesepuh, pengurus RT dan RW, Babinsa, dan Polsek.
Hal pertama yang dilakukan adalah membangun kesadaran kepada setiap bahwa akan betapa bahanya virus corona baru ini.
Menurutnya, lebih baik banyak berbicara diawal dari pada ada warganya yang terpapar covid-19.
“Lebih baik kita cerewet daripada ada yang terpapar. Bangun kesadaran masyarakat, harus mau melaporkan. Covid-19 itu bukan penyakit aib tapi penyakit yang harus diwaspadai,” tutur Manaf.
Baca Juga: Masyarakat Saling Lapor Gunakan UU ITE, Jokowi: Hapus Pasal-Pasal Karet Multitafsir
Bahkan jika terdapat warganya yang seperti ada gejala, aparat Desa langsung dilakukan penindakan.
“Kalau ada satu orang memiliki gejala, kami langsung tindak sehingga bisa diatasi lebih awal,” katanya.
Selain itu langkah yang dilakukan adalah dengan membagikan masker, penyemprotan desinfektan secara masal setiap hari jumat.
Baca Juga: Lama TakTerdengar, Irshadi Bagas Pemeran Farel dalam Sinetron Heart Ternyata Sudah Tunangan
“Setiap hari kami operasi yustisi menyadarkan warga. Walau pun kami harus menyediakan hal-hal yang udunan,” tutur Manaf.
Tidak hanya itu, setiap ada pendatang dari luar wilayah yang mau masuk ke Kelurahan Kebon Jayanti wajib melapor ke RT setempat, dan melakukan protokol kesehatan yang ketat.
“Sehingga sekarang sudah sadar. Ketika ada warga lain masuk, warga langsung mengingatkan dan meminta untuk segera lapor ke RT,” kata dia.
Baca Juga: Tips Saat Lakukan Tes GeNose C19, Lengkap dengan Syarat dan Biayanya
Fasilitas masjid pun dilakukan untuk memingatkan warga akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan.
“Kalau di Kelurahan Kebonjayanti sebelum adzan, kami mengingatkan pentingnya prokes. Seperti 'ditunggu di masjid, jangan lupa bawa masker dan bawa sajadah sendiri'. Mudah-mudahan kami tidak lalai dan tidak terlena,” ucap Manaf.***
