Tingkatkan Nilai Ekspor, Kementan Kembangkan Program 1000 Kampung Hortikultura

10 Februari 2021, 18:21 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. /Dok. Kementan

PR BANDUNGRAYA – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura telah menyusun langkah strategis dalam rangka mendorong percepatan pembangunan sektor hortikultura.

Sektor pertanian patut mendapat perhatian serius karena terbukti mampu berkontribusi positif terhadap perbaikan ekonomi nasional dalam masa pandemi Covid-19.

Hal tersebut ditujukan dengan kemampuan sektor pertanian dalam menyerap tenaga kerja serta meningkatnya nilai ekspor pertanian secara signifikan.

Baca Juga: Kisruh Crazy Rich Helena Lim Dapat Vaksis Covid-19, Polisi Akan Segera Periksa Pihak-pihak yang Terlibat

Selain itu peningkatan tolak ukur kesejahteraan petani melalui Nilai Tukar Petani (NTP) yang terus mengalami perbaikan.

Salah satunya melalui Gerakan Mendorong Produksi Hortikultura (Gedor Horti) yang dinilai mampu meningkatkan daya saing dan ramah lingkungan.

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengatakan pelaksanaan Gedor Horti akan menggunakan paradigma baru dengan membangun hortikultura pro petani secara terintegrasi.

Langkah tersebut dimaksudkan untuk memperkuat sektor pertanian sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, mulai dari aktivitas on farm hingga off farm guna memberikan nilai tambah usaha tani, serta mendukung program Kementan.

Baca Juga: BMKG Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem yang Terjadi Sepekan ke Depan, Ini Daftar Wilayahnya

Pasca keputusan pengurangan pagu anggaran tahun 2021, Prihasto harus melakukan refokusing dan mengubah alokasi anggarannya.

Namun, tidak menyurutkan semangat untuk berkonsentrasi pada pengembangan hortikultura berskala luas.

Salah satu program yang sedang dikembangkan adalah 1000 Kampung Hortikultura.

Program ini merupakan salah satu upaya Kementerian Pertanian (Kementan) mengonsolidasi lahan-lahan dalam satu kawasan kesatuan administratif, yaitu kampung atau desa.

Baca Juga: Sinopsis Film The Moon yang Akan Dibintangi oleh Kim Hee Ae, DO EXO, dan Sol Kyung Gu

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo berharap dengan adanya program 1000 Kampung Hortikultura ini dapat terkelola dengan baik sehingga memiliki skala ekonomi yang besar.

“Selain itu juga komoditas lain yang mampu meningkatkan neraca ekspor-impor. Pengembangan hortikultura harus ditempuh dengan terobosan khusus atau dengan cara yang inovatif. Pendekatannya juga harus holistik, terintegrasi hulu hingga hilir,” kata Syahrul sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari situs resmi Kementan.

Kampung Hortikultura mengusung konsep One Village One Variety (OVOV).

Komoditas unggulan yang akan dikembangkan, dipilih berdasarkan kesesuaian agroekosistemnya dan permintaan pasar untuk menjamin pemasaran hasilnya.

Baca Juga: Sukses Berperan dalam The World of the Married, Kim Hee Ae Siap Beradu Akting Bersama DO EXO di Film The Moon

Kampung Hortikultura akan dibangun dalam satu wilayah administratif desa dengan luasan 5-10 hektar, bergantung pada komoditas yang dikembangkan pada kampung tersebut.

Untuk satu kampung buah dan sayur, luasan lahan yang diperlukan minimal adalah 10 hektar. Sementara itu, untuk satu kampung meneyediakan tanaman obat diperlukan lahan minimal seluas 5 hektar.

Pengembangan 1000 Kampung Hortikultura direncanakan terdiri dari 200 kampung bawang merah, 200 kampung cabai besar, 68 kampung bawang putih, 30 kampung cabai rawit, 25 kampung kentang, 15 kampung sayuran daun, 4 kampung bawang bombay.

Baca Juga: Ridwan Kamil Lantik 3 Pemimpin Daerah di Jabar, Mulai dari Indramayu, Tasikmalaya hingga Cirebon

Selain itu 167 kampung durian, 75 kampung kelengkeng, 72 kampung alpukat, 61 kampung manggis, 56 kampung pisang, 50 kampung tanaman obat, 47 kampung mangga, 45 kampung jeruk, dan 2 kampung buah naga.

Konsep ini harus menyeluruh hingga menyentuh seluruh titik yang ada di kampung tersebut.

Tidak hanya dalam bentuk hamparan tetapi juga skala rumah tangga, dengan tetap memperhatikan kebutuhan lahan.

Kawasan setiap kampungnya akan difasilitasi bantuan secara terintegrasi mulai dari aspek hulu hingga hilir, antara lain berupa benih bermutu, saprodi (Pupuk Organik, Anorganik, Kapur Pertanian atau Dolomit, Mulsa Plastik, dan lain-lain), pengendali OPT ramah lingkungan, sarana dan prasarana pascapanen, serta pengolahan.

Baca Juga: Cara Daftar Program Kampus Mengajar Kemdikbud 2021, Kesempatan Langka bagi Mahasiswa!

Tujuan terbentuknya kampung hortikultura bukan hanya kawasan hortikultura berskala besar namun berujung pada kesejahteraan petani, semua dibina mulai dari bimbingan GAP (Good Agriculture Practices) selama budidaya hingga GHP (Good Handling Practices).***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Kementan

Tags

Terkini

Terpopuler