Berikut 3 Cara Indonesia Dapatkan Vaksin Virus Corona selain Kerja Sama dengan Inggris

16 Oktober 2020, 20:13 WIB
Ilustrasi vaksin virus corona. /PIXABAY/Arek Socha

PR BANDUNGRAYA – Indonesia akan segera mendapatkan vaksin virus corona pada November 2020. Untuk mendapatkan vaksin tersebut, ternyata harus melalui berbagai cara.

Retno L.P. Marsudi selaku Menteri Luar Negeri Indonesia, mengatakan bahwa Indonesia memiliki tiga cara untuk mendapatkan vaksin corona jenis baru tersebut.

Metode pertama yakni langkah multilateral, metode kedua dengan diplomasi bilateral, dan metode terakhir menggunakan produksi mandiri.

Baca Juga: Kasus Djoko Tjandra Memanas, Irjen Napoleon Mengancam Akan Bongkar Oknum yang Menerima Uang Suap

Selain itu, Febrian A Ruddyard, Direktur Kerja Sama Multilateral Kemlu, mengatakan vaksin merupakan game changer.

Dia mengatakan Indonesia saat ini mendapatkan kepastian 20 persen terhadap vaksin melalui kerja sama multilateral Covax.

Oleh karena itu, Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk memenuhi ketentuan vaksin yang lainnya, kata Febrian.

Belum lama ini, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Tohir berkunjung ke Inggris untuk mengupayakan kerja sama di bidang penyediaan vaksin.

Lebih lanjut, Febrian mengatakan bahwa selama ini Indonesia berupaya untuk memastikan vaksin tersebut aman diberikan, serta bagaimana masyarakat bisa mendapatkan vaksin tersebut.

“Kalau bicara diplomasi vaksin ada tiga cara kita coba, pertama multilateral berdasarkan negosiasi di WHO digaransi dapat 20 persen dari seluruh total populasi," kata Febrian dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari RRI pada Jumat 16 Oktober 2020.

Baca Juga: 15 Kementerian Ini Jadi Penyumbang Kasus Virus Corona, Kemenkes Menempati Posisi Tertinggi

Febrian juga menuturkan bahwa Indonesia ke depannya akan mendapatkan vaksin dari hasil kerjasama multilateral tersebut dengan harga yang jauh lebih murah.

“20 persen ini termasuk negara yang mendapat advanced market commitment, artinya kita dapat harga yang subsidi, lebih murah dari kelompok negara lain yang dianggap sudah memiliki kemampuan ekonomi yang lebih besar, kita masih dikategorikan middle lower income country jadi masih bisa disubsidi," tuturnya.

Hingga saat ini, virus corona masih menjadi ancaman bagi penduduk di dunia, kondisi darurat seperti ini membuat beberapa negara berlomba-lomba mencari jalan keluar salah satunya yaitu mendapatkan atau membuat vaksin sendiri.

Indonesia baru-baru ini berhasil menandatangani kontrak untuk penyediaan 100 juta vaksin virus corona dengan perusahaan farmasi Inggris AstraZeneca, yang akan tersedia pada awal 2021.

Menurut Retno, pihaknya juga sepakat meninjau kerja sama pengelolaan vaksin Covid-19 dengan Inggris.

Baca Juga: Sampaikan Pendapatnya ke MK, Siswa SMK Negeri 1 Ngawi Gugat UU Cipta Kerja

Kesepakatan tersebut tercapai saat Retno bersama Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi Inggris. Ia mengatakan pertemuan dengan pimpinan AstraZeneca berjalan dengan baik.

Di sisi lain, Retno mengungkapkan bahwa perusahaan itu mengaku tertarik untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia dan kolaborasi strategis jangka panjang, sehingga pertemuan tersebut ditutup dengan kesepakatan.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: RRI

Terkini

Terpopuler