Megawati Pertanyakan Dedikasi Kaum Milenial terhadap Negara dan Minta Jokowi Tak Memanjakannya

28 Oktober 2020, 18:42 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. /ANTARA/Nova Wahyudi

PR BANDUNGRAYA - Aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja yang dilakukan oleh sebagian besar kalangan pemuda beberapa waktu ke belakangan sempat berakhir ricuh.

Akibat kericuhan tersebut, fasilitas publik banyak yang rusak bahkan tak sedikit pendemo yang mengalami luka-luka.

Terkait kejadian tersebut, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri turut mengomentari aksi unjuk rasa yang dilakukan massa.

Baca Juga: Produksi Uang Palsu Senilai Rp800 Juta di Bandung, Keempat Pelaku Berhasil Diringkus

Megawati Soekarnoputri mempertanyakan sumbangsih apa yang diberikan oleh kaum milenial selama ini.

Dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari RRI, Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memanjakan generasi muda atau kaum milenial.

"Anak muda kita aduh saya bilang ke presiden, jangan dimanja, dimanja generasi kita adalah generasi milenial, saya mau tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi seperti kita bisa viral tanpa bertatap langsung, apa sumbangsih kalian untuk bangsa dan negara ini?," kata Megawati Soekarnoputri dalam sambutannya di acara peresmian Kantor DPD secara virtual pada Rabu, 28 Oktober 2020.

Selain mempertanyakan sumbangsih kaum milenial, Megawati Soekarnoputri kembali mengungkit aksi demo dari beberapa elemen masyarakat yang kebanyakan kalangan dilakukan oleh kaum milenial.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Presiden Jokowi Beralih Profesi Jadi Dokter?

"Masa hanya demo saja, nanti saya dibully ini, saya nggak peduli, hanya demo saja ngerusak, apakah ada dalam aturan berdemo, boleh saya kalau mau debat," katanya.

Lebih lanjut Megawati Soekarnoputri menuturkan, memang demonstrasi telah diizinkan sejak reformasi, namun tidak ada aturan hingga merusak fasilitas publik.

"Aturan dalam demo diizinkan karena ketika reformasi. Tapi adakah, aturannya bahwa untuk merusak, nggak ada, kalau ada orang bilang ada bu, mana dia, sini, sini kasih tau sama saya," ujar Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Tanggapi Keputusan Menaker, Wakil Ketua Komisi IX DPR: Sektor Usaha yang Stabil Harus Menaikkan UMP

UU Cipta Kerja hingga kini memang masih menjadi polemik di tengah masyarakat.

Bahkan, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda hari ini, Rabu 28 Oktober 2020, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di sekitar Istana Merdeka, Jakarta.

Mereka mendesak Presiden Jokowi untuk segera membuat Perppu guna mencabut UU Cipta Kerja.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler