PR BANDUNGRAYA - Mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean ikut soroti rekaman video terkait anggota Badan Intelijen Negara (BIN) yang ditangkap anggota Front Pembela Islam (FPI).
Melalui acuitan di akun Twitter @FerdinandHaean3, ia dengan lancang mengatakan bahwa video penangkapan BIN oleh FPI adalah lelucon.
Hal ini didasari dengan dugaan bahwa anggota BIN teridentifikasi sebagai BIN karena kartu tanda anggota (KTA) mereka. Padahal sebagamaina ia ketahui, anggota BIN tak akan pernah membawa KTA ketika bertugas.
Baca Juga: Syarat Masuk Bali Berat, dr. Tirta ke Koster: Monggo Revisi, Samakan dengan Kota Lain, Rapid Antigen
Seperti diketahui, baru-baru ini sebuah video dari salahsatu media mainstream mencuat dan ramai dibicarakan publik.
Diduga, video eksklusif tersebut merekam tiga orang diduga anggota BIN yang ditangkap oleh FPI saat mekakukan operasi Dilema.
Dugaan lain, tragedi penangkapan tersebut terjadi di Megamendung, Bogor, beberapa hari sebelum peristiwa penembakan Laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek terjadi pada 7 Desember 2020 lalu.
Baca Juga: Betapa Terkejutnya Pelatih Persib Robert Alberts Saat Dihampiri Salah Satu Pesepak Bola Mahsyur
Identitas BIN diketahui setelah tiga orang yang ditangkap FPI, dan mengaku sebagai jurnalis itu, kedapatan membawa KTA BIN.
"Ini lelucon, sejak kpn Anggota BIN yg operasi membawa KTA BIN? Kalian pikir BIN itu artinya 'Badan Intelijen Nampang' yg kerja anggotanya nampang sebagai anggota BIN? Hahaha," kata Ferdinand sebagaimana dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3.