Singgung Isu Taliban yang 'Dijual' KPK, Febri Diansyah: Novel Baswedan Diduga Akan Diserang

- 24 Januari 2021, 14:43 WIB
Pendiri Visi Integritas Law Office, Febri Diansyah.
Pendiri Visi Integritas Law Office, Febri Diansyah. /Instagram.com/@onoyirtureh

PR BANDUNGRAYA - Beberapa waktu terakhir ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah gencar-gencarnya mengembangkan kasus suap korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek 2020.

Kasus korupsi bansos tersebut melibatkan mantan Menteri Sosial, Juliari P Batubara dan kawan-kawan, disinyalir tidak hanya bansos Covid-19 saja yang "disikat".

Menanggapi hal tersebut, mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah angkat bicara.

Baca Juga: Alhamdulillah! Cek Besaran Nilai Bansos PKH dari Kemensos, Terkecil Rp900 Ribu

Dalam cuitannya, Febri mengaitkan isu Taliban dengan video tahun 2019 yang bersamaan dengan penanganan kasus korupsi bansos Covid-19 yang saat ini sedang ditangani KPK.

“Iseng-iseng lihat beberapa mention, kayaknya isu Taliban yang video tahun 2019 sebelum demo mahasiswa dimunculin lagi, berbarengan dengan mulai menghangatnya penanganan kasus korupsi Bansos Covid-19. Ada apa ya?,” tulis Febri Diansyah.

Febri Diansyah kemudian menduga bahwa dengan diangkatnya kembali video tersebut, berkaitan dengan KPK yang kini tengah mengurus kasus korupsi besar di Tanah Air.

“Masih laku ‘jualan’ isu Taliban di KPK?," katanya sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Twitter @febridiansyah, Minggu 24 Januari 2021.

Baca Juga: Miliki Tubuh Gemuk tapi Banyak Bergerak, Apakah Bisa Tetap Sehat? Ternyata Begini Kata Peneliti

Dalam cuitannya tersebut, Febri menduga Novel Baswedan dan kawan-kawan akan diserang.

"Dugaan saya, setelah ini Novel @nazaqistsha dkk akan diserang. Ya, menggunakan isu ‘Taliban’ di KPK itu, dan mungkin dikaitkan dengan penyidik-penyidik yang sedang menangani kasus-kasus besar. Misal: kasus korupsi benur ataupun korupsi Bansos Covid-19 yg sdg dtangani KPK. Kt liat ntar ya," lanjutnya.

Febri mengakui bahwa menjadi anggota KPK banyak menghadapi tantangan.

Dia mendoakan pegawai KPK yang agar bisa mengungkap kasus korupsi bansos Covid-19 yang menjerat Juliari dan kawan-kawan.

Baca Juga: Terkenal sebagai ‘Pria Turtleneck Coklat’, V BTS Viral di Kalangan Pecinta Fashion

"Kita doakan dan jaga bersama tmn Pegawai KPK yg sedang bersungguh2 berjuang menangani kasus2 besar saat ini. Smg kasus korupsi benur dan suap Bansos Covid-19 bisa diungkap seterang2nya. Tantangan mereka pasti tdk mudah. Pimp KPK mestinya jg bs buktikan keseriusan mereka," tulisnya.

Diketahui saat ini KPK sedang mengadakan penyelidikan kasus suap bansos Covid-19 tahun 2020 untuk wilayah Jabodetabek.

Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Karyoto mengatakan bahwa KPK tidak akan berhenti untuk mengungkap kasus ini yang menyeret tersangka Juliari dan kawan-kawan.

Pihaknya juga akan mencari bukti-bukti lain untuk mengembangkan kasus tersebut.

Baca Juga: Jelang Manchester United Vs Liverpool di Piala FA, Peter Crouch Ungkap Kenangan Saat Jebol Gawang Setan Merah

"Kalau memang sebagai informasi yang bagus ya kita padukan, kita cari karena memang di program bansos itu banyak sekali bukan hanya difabel, PKH (Program Keluarga Harapan), dan lain-lain," katanya dikutip dari Antara, Minggu 24 Januari 2021.

Saat ini KPK fokus terlebih dahulu merampungkan penyidikan tersangka Juliari dan kawan-kawan.

"Tim intinya sendiri sedang mengerjakan suapnya, itu berpacu dengan waktu yang maksimal sekian bulan ditambahkan dengan beberapa informasi yang sayang kalau tidak digali karena jumlah bansos sendiri bukan hanya di kisaran yang kemarin diterima suap, masih banyak yang lain," tuturnya.

Baca Juga: Syarat dan Tata Cara Mengecek NIK KTP di E-Form BRI, Klik eform.bri.co.id untuk Cairkan BLT UMKM Rp2,4 Juta

Dalam kasus ini, Juliari diduga menerima suap senilai Rp17 miliar dari fee pengadaan bansos sembako untuk masyarakat Jabodetabek yang terdampak Covid-19.

Pelaksanaan paket bansos sembako periode pertama diduga menerima fee Rp12 miliar yang pembagiannya dibagikan secara tunai oleh Matheus Joko Santoso kepada Juliari melalui Adi Wahyono.

Pemberian uang tersebut selanjutnya dikelola oleh Eko dan Shelvy N selaku orang kepercayaan Juliari untuk membayarkan berbagai keperluan pribadi Juliari.

Baca Juga: ShopeePay Tahun 2020: Nikmati Kemudahan Transaksi Offline dan Online di Berbagai Kategori

Untuk fee tiap paket bansos disepakati oleh Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono sebesar Rp10.000 per paket bansos dari nilai Rp300.000 per paket bansos.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x