PR BANDUNGRAYA - Puluhan santri dan penghuni Pondok Pesantren Al Ihsan yang terletak di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru sempat dikejutkan dengan munculnya gas bumi yang menyembur di lingkungan mereka.
Gas bumi tersebut tiba-tiba muncul saat beberapa pekerja sedang menggali tanah yang akan dibuat sumur bor.
Kejadian itu terjadi pada Kamis, 4 Januari 2021 sekira pukul 14.00 WIB.
Petugas jaga Ponpes tersebut mengatakan santri-santri yang menghuni Ponpes itu sudah diungsikan ke pesantren induknya yang berada di Kabupaten Kampar.
Baca Juga: Liverpool vs Man City, 5 Kekuatan The Reds yang Wajib Diwaspadai The Citizen di Laga Minggu Malam
Ketinggian semburan gas tesebut diperkirakan mencapai 15 meter dan mengeluarkan suara yang cukup keras.
Gas tersebut akhirnya dinyatakan cukup berbahaya karena beracun dan berpotensi menimbulkan kebakaran setelah diperiksa oleh tim dari Dinas Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Provinsi Riau juga dari perusahaan gas EMP Bentu Ltd.
Pihak Ponpes Al-Ihsan menerangkan bahwa titik semburan gas itu berjarak 1 kilometer dari dari sumur gas EMP Bentu dan 180 meter dari pipa gas EMP Bentu.
Baca Juga: Jokowi Usulkan PPKM Mikro Segera Diterapkan, Begini Langkah Oded M Danial
Saat malam hari, semburan tersebut ikut mengeluarkan beberapa material lain seperti batu dan lumpur yang mengenai hingga merusak sebagian bangunan pesantren.
Dua hari setelahnya, gas yang keluar sudah tidak mengandung zat hidrogen sulfida yang bisa berbahaya bagi manusia.
Walaupun begitu, Wali Kota Pekanbaru Firdaus meminta yang tidak berkepentingan untuk tidak datang ke lokasi.
Selain sudah diberi garis dan tanda peringatan di pintu masuk, Pemerintah Provinsi Riau kini mendirikan posko jaga di tempat kejadian semburan lumpur tersebut.
"Di pos jaga tersebut kini kita juga meminta bantuan dari perusahaan gas terkait untuk membantu menangani permasalahan semburan gas dan lumpur itu," ujar Gubernur Riau Syamsuar sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau dan TNI pun sudah diturunkan ke lokasi.
Diketahui lokasi semburan gas dan lumpur tersebut berjarak 1 kilometer dari kantor Wali Kota Pekanbaru yang pemakaiannya baru dioperasionalkan.
Kondisi di lokasi pun sudah berbeda, lumpur berwarna abu-abu ada di mana-mana, baik di bangunan Ponpes maupun di jalan sekitarnya.***