Moeldoko menambahkan fenomena judul dan isi berita yang tidak sesuai bisa menyebabkan misinformasi.
"Ketika naik dan terbaca oleh orang dan dijadikan referensi, nah bisa disinformasi, berita lama bisa muncul lagi dan terbesar di media sosial sehingga terjadi disinformasi di masyarakat," katanya.
Disinformasi di dunia pers ini menjadi biang terjadinya hoaks, sejauh ini sudah ada 1.400 hoaks soal pandemi dan vaksin Covid-19.
Moeldoko berharap pers juga bisa ikut berpartisipasi untuk membantu pemerintah menanggulangi Covid-19.
"Peran media ikut terlibat berpartisipasi untuk menanggulangi Covid-19 ini diharapkan tapi yang lebih jauh lagi, pemerintah pasti tak bisa berjalan sendiri," katanya.***