Network
PR BANDUNGRAYA - DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) akan melaksanakan Konvensi Calon Presiden 2024 pada 2022.
Konvensi Calon Presiden 2024 digagas yang Partai Nasdem bertujuan untuk memunculkan calon pemimpin potensial sebanyak-banyaknya.
Ketua DPP Nasdem Willy Aditya memaparkan bahwa Konvensi Calon Presiden 2024 dilakukan karena peta politik pada bursa pemilihan presiden terbatas hanya untuk kepala daerah dan menteri.
Baca Juga: Tolak Investasi Miras, Filep Wamafma: Pemerintah Tidak Konsisten dalam Menyelesaikan Persoalan Papua
“Padahal banyak ulama, jurnalis, pengusaha, dan intelektual yang layak (jadi pemimpin). Selama ini 'panggung' terbatas hanya pada kepala daerah dan menteri,” tutur Ketua DPP Nasdem Willy Aditya dilansir PRBandungRaya.com dari Antara pada Minggu 28 Februari 2021.
Selain itu, menurut Willy, pelaksanaan Konvensi Calon Presiden 2024 merupakan salah satu upaya Partai Nasdem membangun koalisi sejak dini untuk memenuhi syarat sah pengajuan capres dan cawapres, dan sebagai langkah politik agar sirkulasi kekuasaan terjadi secara terbuka dan transparan.
“Konvensi ini karena sirkulasi elit kita sangat terbatas. Apalagi syarat pengajuan capres-cawapres 20% sehingga pangung lebih terbuka. Dua hal itu harus berjalan simulta,” kata dia.
Baca Juga: Mulai dari MONSTA X hingga IU, Ini Deretan Artis K-Pop yang Terdampak Akibat Kebijakan Lisensi Spotify
Kendati demikian, Willy memaparkan bahwa proses Konvensi Calon Presiden 2024 akan menguntungkan Partai Nasdem dalam beberapa hal, termasuk keuntungan coattail effect atau efek ekor jas dan elektoral
“Kalau ada yang bertanya apakah konvensi tersebut untuk meningkatkan suara partai? Variabel konvensi capres ini adalah suara partai, suara anggota dan elektabilitas calon. Kami menggunakan sistem terbuka dalam konvensi ini,“ ucap dia.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Johnny G Plate berjanji Konvensi Calon Presiden 2024 yang akan dilaksanakan pada 2022 akan bersifat transparan, dengan pendekatan bottom-up.
