Ditanya Soal Mudik Lebaran 2021, Ini Jawaban Wapres Ma'ruf Amin

- 10 April 2021, 19:00 WIB
Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin memberikan pandangan soal mudik lebaran.
Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin memberikan pandangan soal mudik lebaran. /Dok. Wapres RI

PR BANDUNGRAYA - Beberapa waktu lalu pemerintah resmi melarang masyakat untuk melakukan mudik lebaran pada tahun ini.

Kebijakan pelarangan mudik lebaran tersebut demi mencegah adanya klaster baru penyebaran Covid-19.

Pelarangan mudik lebaran ini disampaikan oleh Menteri PMK Muhadjir Effendy dan ditegaskan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Ditanya soal mudik lebaran, Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin memiliki pandangan tersendiri.

Baca Juga: 3 Potret Kerusakan Rumah Akibat Gempa 6.7 SR yang Mengguncang Kabupaten Malang

Baca Juga: Laporan Sementara Pasca Gempa Bumi 6.7 SR di Malang, BPBD Sebut Sejumlah Rumah Alami Kerusakan

Menurut Wapres Ma'ruf Amin, mudik lebaran hukumnya adalah sunnah.

"Kedudukannya bahwa mudik, silaturahim itu sunnah, memang bagus," kata Ma'ruf Amin dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Sabtu 10 April 2021.

Ma'ruf mengingatkan bahwa mencegah diri dari penyakit di saat pandemi Covid-19 adalah wajib.

"Tetapi ada bahaya atau al ikhtiraj anil waba, sehingga menjaga diri dari wabah penyakit itu adalah wajib," lanjutnya.

Saat ini pemerintah memiliki alasan kuat untuk melarang mudik. Pasalnya, penularan Covid-19 di Indonesia masih tinggi.

Baca Juga: Update Virus Corona 10 April 2021 di Indonesia, Pasien Sembuh Bertambah 3.629 dan Meninggal 95 Jiwa

Baca Juga: Lawan Hoaks di Tengah Arus Informasi, Wartawan Diharapkan Bisa Tingkatkan Kompetensi

"Kenapa pemerintah melarang mudik? Itu karena pengalaman tahun lalu terjadi peningkatan Covid-19 sampai 90 persen ketika mudik," kata Ma'ruf Amin.

Kemudian pemerintah memutuskan untuk melarang mudik saat pandemi Covid-19 saat ini.

"Untuk menjaga itu (penularan Covid-19), maka kemudian dilarang mudik itu," lanjut Ma'ruf Amin.

Ma'ruf Amin menyatakan bila hukumnya wajib maka harus ditaati.

"Kalau itu sudah wajib kita hindari, maka Covid-19 ini bukan lagi mazmunah melainkan diyakini, dipastikan adanya," kata Ma'ruf Amin.

Baca Juga: Warga Sempat Rasakan Gempa Bumi di Malang Selama 30 Detik, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Dengan banyaknya masyarakat yang terpapar Covid-19, Ma'ruf Amin berharap agar masyarakat bersabar dan mematuhi aturan dari pemerintah.

"Oleh karena itu, tentu kewajibannya lebih tinggi," kata Ma'ruf.

Saat ini, menurut Ma'ruf Amin menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia ini penting.

"Kita harus mendahulukan yang lebih penting daripada yang penting," kata Ma'ruf Amin.

Ma'ruf juga mengajak kepada seluruh pemuka agama untuk mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti kebijakan pemerintah.

"Di sini pentingnya kita mengajak masyarakat, menyampaikan pesan-pesan keagamaan dalam rangka menjaga masyarakat dari kemungkinan naiknya kembali Covid-19," tandas Ma'ruf.

Baca Juga: Terkait Pembentukan Kementerian Investasi, Pengamat: Bisa Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Tinggi

Menyangkut pelarangan mudik lebaran oleh pemerintah, pihak Polri sudah menyiapkan 333 titik penyekatan jalur mudik yang mulai tersebar dari Lampung hingga Bali.

“Polri tentunya akan melakukan operasi kemanusiaan ketupat 2021. Yang mana operasi tersebut akan mengedepankan tindakan persuasif serta humanis dari anggota Polri," kata Kakorlantas Polri, Irjen Pol Istiono.

Istiono menambahkan, operasi ketupat 2021 itu akan dilakukan di 34 provinsi se-Indonesia.

"Rencananya, operasi tersebut akan digelar di 34 provinsi, dimana kita juga akan memedomani salus populi suprema lex esto atau keselamatan rakyat memiliki hukum tertinggi," kata Istiono dikutip dari PMJ News, Sabtu 20 April 2021.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: PMJ News ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x