Istilah ini mengacu pada negara yang kecil, miskin, dan korup, karena pemerintahnya tidak menjalankan negara dengan baik.
AHY menegaskan bahwa seluruh rakyat yang ditemuinya ketika safari politik menolak penundaan Pemilu 2024. Meski penundaan tetap berjalan, jabatan negara seperti Presiden tetap diisi oleh plt atau pelaksana.
AHY berkeyakinan bahwa Indonesia akan menjadi Banana Republic jika pejabat negara menduduki kursi kekuasaan tanpa pemilihan yang demokratis. Ia berharap Pemilu 2024 berlangsung dengan damai, jujur, adil, dan demokratis.
Ketiga, AHY mengecam pemerintah yang membuat Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang tidak berpihak pada buruh. Ia menilai, UU Ciptaker dibuat secara tergesa-gesa oleh pemerintah dan tidak memberikan keuntungan bagi buruh.
AHY mendengar keluhan buruh di berbagai daerah dan menyatakan bahwa aturan dalam UU Ciptaker cenderung tidak adil.
Pidato AHY dihadiri sekitar 2.000 kader Partai Demokrat se-Indonesia. Dalam sambutannya, AHY menanggapi keprihatinan masyarakat selama kunjungannya ke Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.