Viral Dugaan Pelecehan Seksual dan Manipulasi Data Rapid Test, Kimia Farma Akan Tempuh Jalur Hukum

- 19 September 2020, 16:20 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual.
Ilustrasi pelecehan seksual. /PIXABAY/Alexas_Fotos

Lims terkejut dan merasa hancur hingga dia tidak dapat melakukan apapun. Kemudian Lims mengatakan memang tidak ada bukti atas kasus pelecehan tersebut, namun masih menyimpan isi chatting dengan dokter tersebut di WhatsApp.

Untuk memastikan kembali apakah dirinya terkena Covid-19, Lism memutuskan untuk melakukan rapid test lagi saat tiba di Nias.

"Oiya, waktu hari selasa kemarin, 2 hari setelah rapid di bandara, aku rapid lagi di Nias, hasilnya non reaktif semua baik Ig G maupun Ig M," tulis pemilik akun @listongs.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah 200 Jenazah Pasien Covid-19 Dikubur Sekaligus dan Diangkut Menggunakan Truk?

Menanggapi kasus tersebut, PT Kimia Farma saat ini tengah menelusuri kasus dugaan pelecehan seksual dan pemerasan di Bandara Soekarno-Hatta melalui pernyataan resmi yang diterima tim Pikiranrakyat-bandungraya.com.

Adil Fadilah Bulqini selaku Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika, pihaknya mengaku telah menghubungi korban atas kejadian yang dilakukan oleh oknum tersebut.

"PT Kimia Farma Diagnostika akan membawa peristiwa ini ke ranah hukum atas tindakan oknum tersebut yang diduga melakukan pemalsuan dokumen hasil uji rapid test, pemerasan, tindakan asusila dan intimidasi,” ujarnya.

Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan PT Angkasa Pura II sangat menyesalkan adanya informasi mengenai kasus tersebut.

"PT Angkasa Pura II sangat berharap hal ini tidak berulang kembali. Bersama-sama, PT Angkasa Pura II dan stakeholder harus menjaga reputasi Bandara Soekarno-Hatta," ujar Agus.***

Halaman:

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x