Ini Rencana Strategis Indonesia dalam Merancang APBN 2021

- 14 Oktober 2020, 07:32 WIB
Postur APBN Indonesia 2021.*
Postur APBN Indonesia 2021.* /Kemenkeu/

PR BANDUNG RAYA - Untuk mendukung akselerasi pemulihan ekonomi di tahun 2021, mengubah alokasi kebijakan strategis dalam APBN 2021.

Hal tersebut diutarakan oleh Ubaidi Socheh Hamidi Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PKAPBN) Badan Kebijakan Fiskal (BKF) memaparkan tentang APBN 2021 pada webinar Bincang APBN 2021.

Dalam postur APBN 2021, pendapatan negara ditargetkan Rp1.743,6 triliun, belanja negara Rp2.750 triiliun, defisit 1.006,4 triliun atau 5,7%.

Baca Juga: Pelatih Portugal Ungkap Keinginan Mengejutkan Cristiano Ronaldo Usai Positif Covid-19

Dialokasikan dana untuk pendidikan sebesar Rp550 triliun, kesehatan Rp169,7 triliun, perlindungan sosial Rp421,7 triliun, infrastruktur Rp413,8 triliun, ketahanan pangan Rp104,2 triliun, pariwisata Rp15,7 triliun dan bidang ICT Rp29,6 triliun.

"Pendapatan negara harus tetap mendukung pemulihan ekonomi, tetapi dia juga harus memberikan insentif pajak yang terukur agar bisa memberikan akselerasi ekonomi," ujarnya seperti dilansir dari sirus resmi Kemenkeu.

Ia juga menuturkan selain tetap melanjutkan penanganan Covid-19, melakukan reformasi di tahun 2021 untuk mendukung spending better.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Kota Bandung Hari Ini Rabu 14 Oktober 2020, Ada Dua Tempat

Di sisi pembiayaan juga diarahkan untuk mendukung restrukturisasi BUMN, BLU maupun SWF (Sovereign Wealth Fund).

Halaman:

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x