Ini Fakta dan Ancaman La Nina, Fenomena yang Bisa Timbulkan Bencana Alam hingga Curah Hujan Tinggi

- 20 Oktober 2020, 06:33 WIB
ilustrasi hujan lebat disertai petir dampak fenomena La Nina
ilustrasi hujan lebat disertai petir dampak fenomena La Nina /Isu Bogor pikiran-rakyat.com

PR BANDUNG RAYA - Badan Meteorologi Kimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena La Lina mulai terjadi pada Oktober 2020.

La Lina sendiri merupakan fenomena alam yang terjadi karena peningkatan suhu pada permukaan Samudera Pasifik timur dan tengah.

Dampak dari adanya La Lina ialah terjadinya peningkatan suhu kelembapan pada lapisan atmosfer di atas perairan sehingga membentuk awan dan dapat meningkatkan curah hujan.

Baca Juga: Hati-hati! Duduk dan Jongkok Terlalu Lama Ternyata Dapat Sebabkan Wasir, Simak 4 Penyebab Lainnya

Fenomena La Lina dapat menyebabkan intensitas turunnya hujan cukup tinggi pada suatu daerah hingga dapat mencapai 40 persen dibandingkan dengn saat kondisi norma.

Terdapat beberapa fakta yang terjadi dari fenomena alam La Lina diantaranya terjadi puncak pada Desember 2020 – Januari 2021.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap bencana yang bisa terjadi kapanpun.

Baca Juga: Perbedaan Kue Sus dan Éclair, Camilan Lembut dengan Isian Vla yang Manis

Selain itu deputi pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan meminta agar masyarakat bisa mengantisipasi fenomena La Nina dengan memanfaatkan data meteorology dan melakukan mitigasi bencana.

“Jika tidak dintisipasi dengan baik, maka dapat memicu bencana hidrometeorologi yang sangat merugikan,” ucapnya.

Dikutip dari laman Fix Indonesia.com presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk lebih mengantisipasi dampak La Nina yang suatu saat bisa terjadi bahkan ia juga meminta agar antisipasi lebih ditekankan pada sektor pertanian dan perikanan.

Baca Juga: Menilik Sejarah Singkat Bridal Shower, Calon Pengantin Harus Tahu

Fakta berikutnya dari La Nina ialah terjadinya potensi bencana alam seperti hidrometeorologi yang merupakan bencana berkurangnya debit air dan statistik curah hujan hingga bajir dan tanah longsor.

Dampak fenomena La Nina hampir dirasakan oleh seluruh wilayah di Indonesia, namun BMKG memprediksi hanya ada dua kawasan yang tidak terdampak seperti Sumatera dan Papua bagian timur.

Meskipun kedua wilayah tersebut tidak terdampak langsung akan tetapi Sumatera diperkirakan akan mengalami intensitas hujan cukup tinggi yng dipicu oleh kondisi topografi lokal.

Baca Juga: Bosan WFH? Taman Hiburan Ini Tawarkan Paket Bekerja dari Bianglala

Menurut BPBD meperkirakan terdapat beberapa wilayah yang akan terkena dampak lansgsung dari fenomena La Nina diantaranya adalah Sukabumi dan bogor bahkan bisa meluas ke daerah selatan Cianjur, Garut, Ciamis hingga Pangandaran.

Wilayah tersebut harus lebih meningkatkan kewaspadaan karena puncak La Nina akan terjadi sebentar lagi.***

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x