Terulang Lagi! Penusukan Terhadap Seorang Ulama Sedang Berdakwah Saat Peringatan Maulid Nabi

- 30 Oktober 2020, 18:48 WIB
Ilustrasi penusukan.*
Ilustrasi penusukan.* /dok.PRFM

PR BANDUNG RAYA – Seorang ustadz bernama Muhammad Zaid Maulana (37 tahun) diserang oleh seorang pria saat sedang berceramah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Husna, Desa Kandang Mbelang Mandiri, Kecamatan Lawe Bulan, pada Kamis 29 Oktober 2020 sekira pukul 21.30 WIB.

Kasus itu berawal saat korban ceramah di atas mimbar yang dekat dengan jendela. Tiba-tiba pelaku masuk lewat jendela dan memegang kepala korban sembari mengeluarkan pisau dan melakukan penusukan. Beruntung, korban menepis pisau dengan tangannya.

Dalam insiden ini, korban dilaporkan mengalami luka di bagian tangan dan leher karena diduga mendapatkan penyerangan oleh seorang pelaku menggunakan senjata tajam. Saat ini korban masih menjalani perawatan medis di sebuah rumah sakit di Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara.

Baca Juga: PUBG Mobile Tak Dapat Diakses di India Mulai Hari Ini, Muncul Game Baru yang Disebut Penggantinya

"Korban penganiayaan yang menyebabkan luka berat ini masih dirawat di rumah sakit, namun pelakunya sudah berhasil kami amankan untuk dimintai keterangan," kata Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Wanito Eko Sulistyo sebagaimana dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Antara.

Pelaku penusukan Ustadz Muhammad Zaid Maulana berinisial MA. MA merupakan seorang mantan polisi yang kini kesehariannya bekerja sebagai buruh tani. Ia dipecat dari polisi pada tahun 2017 karena sering tidak masuk dinas. Kini MA sedang menjalani pemeriksaan di Polres Aceh Tenggara.

Menanggapi hal itu, Ketua Ikatan Da'i Indonesia (IKADI) Aceh Dr. Muhammad Yasir Yusuf MA mengatakan, penusukan seperti ini harus dilihat dulu motifnya. Apakah ini ada indikasi kriminalisasi atau kemudian indikasi lain seperti ingin menghambat dakwah itu sendiri.

Baca Juga: Sejarah Singkat Halloween, Berawal dari Mengusir Hantu hingga Mitos Kucing Hitam Membawa Sial

Sama seperti beberapa waktu yang lalu saat Syekh Ali Jaber juga mengalami penusukan di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung. Kehadiran Syekh Ali Jaber disana menghadiri acara Wisuda Tahfidz Al-Quran yang digelar pada Minggu 13 September 2020.

Insiden itu terjadi ketika Syekh Ali Jaber hendak berfoto bersama seorang santri dan orang tuanya di atas panggung. Namun karena ponsel milik santri tersebut tidak bisa digunakan, Syekh Ali Jaber meminta jamaah untuk meminjamkan telepon mereka.

Di tengah permintaan itu, seorang pria tiba-tiba menghampiri dan menghujamkan pisau. Pelaku menusuk Syekh Ali Jaber pada saat itu dalam keadaan sadar dan pelaku mengakui perbuatannya dikarenakan munculnya rasa kebencian kepada Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: 20 Tahun Toko Kanda Ramen Waizu Berjualan, Sang Pemilik Toko Bagikan Resep Kaldu yang Enak

Akibat penusukan itu, Syekh Ali Jaber menderita luka tusuk dan harus dijahit sebanyak enam jahitan di bagian dalam dan empat jahitan di bagian luar

Masyarakat menduga bahwa penusukan ini adanya motif lain yang mencurigakan. Setelah diperiksa oleh pihak kepolisian bahwa pelaku tidak ditemukan keterkaitan dengan jaringan terorisme maupun radikalisme.

Lewat akun YouTube-nya, Syekh Ali Jaber mengatakan kondisinya mulai membaik dan akan melanjutkan kegiatan ceramah ke sejumlah kota. Ia pun meminta umat Islam tidak menjadikan musibah yang dialaminya untuk menjadi kesempatan memfitnah dan mengadu domba.

Syekh Ali Jaber mengaku sudah memaafkan pelaku penusukannya karena meniru akhlak Nabi Muhammad SAW. Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa, level tertinggi memaafkan itu ketika seseorang berada di posisi kuat. Namun, dia mampu menahan diri untuk tidak membalas apa yang dilakukan pelaku.***

Editor: Abdul Muhaemin

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah