“Jujur, kebutuhannya kan lain, perlakuannya juga lain. Kita dituntut punya biaya yang banyak. Dengan kondisi seperti ini, jangankan hidup dengan biaya banyak, yang hidup normal saja susah”, ucap dia.
Baca Juga: Wijin Ungkap Reaksi sang Ibu saat Tahu Gisel jadi Tersangka Video Syur Bersama Selingkuhan
Alhamdulillah, lanjutnya, dengan ada PKH minimal (beban hidup) kita diringankan, terutama obat khusus yang dibutuhkan bisa terpenuhi sehingga anak tidak terputus minum obat.
Seperti diketahui bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meluncurkan program bantuan tunai se-Indonesia tahun 2021 pada Senin 4 Januari lalu di Istana Negara.
Peluncuran program bantuan tunai se-Indonesia 2021 dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju dan masyarakat penerima bantuan sosial, baik yang hadir secara langsung di Istana Negara maupun yang hadir secara virtual.
Baca Juga: Kerahkan 60 Orang Penyelam, Personel TNI dan Polri Siap Lanjutkan Pencarian Sriwijaya Air SJ 182
Untuk memastikan bantuan tunai PKH tepat sasaran dan tepat jumlah, Direktur Jaminan Sosial Keluarga (JSK) Kementerian Sosial, Rachmat Koesnadi, meninjau penyaluran bantuan di beberapa daerah di Jawa Barat antara lain Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dan Kabupaten Karawang.
Menurut Rachmat, hal ini untuk menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi terkait dengan peluncuran bantuan tunai PKH tahap pertama.
“Nah, ini kami ingin melihat, memonitor pelaksanaan penyaluran yang dilakukan oleh Himbara, khususnya untuk para penyandang disabilitas dan lansia,” katanya.
Baca Juga: Tim SAR Temukan Serpihan Pertama Sriwijaya Air SJ 182, Identifikasi Korban Fase 1 Disiapkan Polri