Kelangkaan Babi Diduga Jadi Biang Kerok China Alami Inflasi Ekonomi

- 17 November 2022, 14:00 WIB
Kelangkaan Babi Diduga Jadi Biang Kerok China Alami Inflasi Ekonomi
Kelangkaan Babi Diduga Jadi Biang Kerok China Alami Inflasi Ekonomi //fresherslive/

Melansir dari laman resmi Reuters, Selasa 15 November 2022, Kepala Eksekutif Genesus Inc Kanada Jim Long yang merupakan pemasok babi pembibitan ke China memperkirakan karena langkah itu kawanan babi menyusut antara 6 juta dan 8 juta ekor.

"Kita semua perlu mengawasi China; kami mengharapkan peningkatan penjualan karena kekurangan daging babi mereka," ujarnya.

Daging babi merupakan makanan favorit di China.

Biro statistik mencatat pada Oktober 2022, harga daging babi melonjak 51,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Seputar Resesi Ekonomi, Mulai dari Pengertian, Dampak, Hingga Cara Mengatasinya

Sementara itu, Shanghai JC Intelligence Co Ltd juga memaparkan data teekait harga babi hidjp yang baik sekitar 78 persen dari Juni menjadi 28,50 yuan atau sekitar Rp 51 ribu per kg pada 19 Oktober. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Maret 2021.

Menurut 10 analis industri, petani, dan pemasok pakan dan genetika, harga daging babi diproyeksi akan tetap tinggi pada 2023 mendatang.

Pemerintah China salahkan para petani yang menekan penyembelihan babi untuk proses penggemukan terlebih dahulu lantaran harga yang lebih mahal.

Sedangkan laporan yang diberikan cukup berbeda, analis dan ahli mengatakan telah terjadi pengurangan pasokan yang besar sejak musim dingin lalu.

Sementara Kementrian Pertanian dan Pedesaan mengatakan sebaliknya, bahwa kapasitas pembibitan telah memenuhi kebutuhan.

Halaman:

Editor: Raabi Ghulamin Halim

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x