Waduh! Ratusan Santri dan Pengajar di Ponpes Tasikmalaya Positif Covid-19, Pemerintah Segera Terapkan Lockdown

16 Februari 2021, 11:46 WIB
Ilustrasi ratusan santri di Kota Tasikmalaya dinyatakan positif Covid-19. /ANTARA FOTO/Saiful Bahri

PR BANDUNGRAYA – Ratusan santri dinyatakan positif Covid-19 saat dilakukan tes swab di Pondok Pesantren Persis 67 di Kota Tasikmalaya.

Adapun jumlah santri yang terkonfirmasi positif Covid-19, dari 832 sampel ditemukan 380 santri dinyatakan positif Covid-19.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dari 832 sampel, hasil tes swab 45 persen positif dan 55 persen lainnya negatif.

Terpaparnya ratusan para santri dan pengajar di Pondok Pesantren Persis 67 Tasikmalaya diduga berasal dari salah satu santri yang berasal dari Garut.

Baca Juga: Tekan Kasus Covid-19, Kemenkes Priortiaskan Vaksinasi untuk Kluster Keluarga

Santri tersebut diketahui mengalami gejala hilangnya indera penciuman, yang kemudian dilakukan tes swab mandiri dan hasilnya positif yang merambat ke tenaga pengajar lainnya.

Menurut hasil pemeriksaan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat mereka pun harus dievakuasi secara massal ke beberapa tempat isolasi.

Proses evakuasi para santri ini cukup dramatis, mereka dibawa langsung ke tempat isolasi menggunakan 21 ambulans dengan pengawalan ketat aparat keamanan.

Beberapa petugas dengan APD lengkap pada hari itu juga melakukan penyemprotan disinfektan di dalam area pondok pesantren.

Baca Juga: Jelang Barcelona vs Paris Saint-Germain, Kata Mauricio Pochettino: Pola Pikir Mereka Dibangun untuk Menang

Adapun pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebagian dirawat dan diisolasi di beberapa tempat diantaranya Hotel Crown dan Rumah Sakit Dewi Sartika.

Akan tetapi, keterbatasan ruang isolasi menyebabkan sebagian ditempatkan di Pondok Pesantren Persis 67 Benda dengan menerapkan isolasi mandiri.

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di pesantren pun telah dihentikan untuk sementara dan tidak ada kegiatan di lingkungan pesantren.

Bagi santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 bergejala ringan atau orang tanpa gejala akan dikarantina guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Namun, bagi santri dan pengajar yang bergejala seperti demam hingga sesak akan mendapat perawatan.

Baca Juga: Beri Peluang Revisi UU ITE, Presiden Jokowi Siap Hapus Pasal Karet

Pemerintah melalui Tim Satgas Penanganan Covid-19 telah menerapkan lockdown pada Pondok Pesantren Persis 67 di Jalan Benda Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.

Hal itu disampaikan Plt Walikota Tasikmalaya Drs H Muhammad Yusuf usai memimpin rapat evaluasi penyebaran Covid-19 dan pelaksanaan PPKM berbasis mikro di Balai Kota Tasikmalaya.

"Sekarang sedang dievakuasi, untuk sementara di lokcdown tidak ada yang keluar masuk di pesantrennya. Semua kebutuhan mereka (yang terkonfirmasi positif Covid-19) ditanggung oleh Pemerintah," ujar Yusuf sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com melalui akun Instagram @kominfo_pemkot_tsm.

Baca Juga: Penerbit Buku Memuat 'Ganjar Tidak Pernah Bersyukur dan Sholat' Dipolisikan, Said Didu dan Christ Wamea Heran

Pihaknya sempat meninjau lokasi dengan melaksanakan jaga jarak dan protokol kesehatan ke dekat lokasi pesantren untuk memberikan semangat kepada pimpinan pondok pesantren. Bantuan darurat pun telah disalurkan ke pihak pesantren melalui Dinas Sosial setempat

Yusuf menyampaikan bahwa grafik perkembangan Covid-19 di Kota Tasikmalaya sudah mulai landai, tetapi dengan adanya cluster pesantren ini maka grafiknya akan kembali naik.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Tasikmalaya akan menggiatkan kembali satgas tingkat Kelurahan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Tasikmalaya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Instagram @movreview

Tags

Terkini

Terpopuler