Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Libur Panjang, Ridwan Kamil: Kita Koordinasi dengan TNI-Polri

- 20 Oktober 2020, 15:16 WIB
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil. /Dok. Humas Pemprov Jabar/ Deni

PR BANDUNGRAYA – Jelang libur panjang yang akan jatuh pada 28 Oktober hingga 1 November, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terus melakukan pencegahan untuk menghindari lonjakan kasus Covid-19.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melihat dari libur panjang Idul Adha lalu, banyak pemudik dari berbagai daerah.

“Pemprov Jabar telah berkoordinasi dengan TNI – Polri terkait pencegahan potensi kenaikan kasus di libur panjang itu,” tutur pria yang akrab disapa Kang Emil itu sebagaimana dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: Prancis Akan Deportasi 231 Warga Asing Muslim Usai Terjadinya Kasus Pemenggalan Guru Sejarah

Ia pun sudah berkoordinasi dengan jajaran TNI – Polri untuk memperbanyak personel serta bersiaga di daerah yang termasuk zona merah.

Selain itu, lokasi destinasi pun akan dijaga dengan ketat sesuai protokol kesehatan yang berlaku.

“Pelajaran buat kita, melihat dari Iduladha kemarin malah kasusnya naik. Kita juga sudah menyiapkan materi edukasi yang dasarnya disiplin 3M,” ujar Kang Emil.

Jika ada hotel atau tempat wisata yang melanggar protokol kesehatan, makan ancamannya akan dilakukan penutupan sementara.

Baca Juga: Ahli Medis Sebut Vaksin Tak Akan Hilangkan Virus Corona, Kemungkinan Besar Akan Berubah Jadi Endemik

Lebih lanjut, Kang Emil mengatakan bahwa pihaknya pun tidak menerapkan aturan bagi warga luar Jawa Barat yang datang untuk menunjukan bukti bebas Covid-19 melalui swab test.

“Swab test itu kan mahal kalau mandiri, yang penting sambil nunggu vaksin kuncinya 3M. mencuci tangan, menjaga jarak dan mengenakan masker. Lockdown terbaik ya pake masker, nanti kita buktikan hasilnya,” katanya.

Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian pun mengimbau agar masyarakat yang masuk zona merah tetap di rumah bersama keluarga.

Baca Juga: Usai Tewasnya Guru Samuel Paty di Prancis, RUU Separatisme Islam Tetap Diberlakukan Tahun Depan

Dia mengatakan warga di zona merah bisa mengahbiskan waktu bersama keluarga di tempat masing-masing.

“Bagi bapak dan ibu sekalian yang daerahnya masuk zona merah, tidak usah pulang kampong dulu, tidak berlibur, lebih baik mengisi waktu di tempat masing-masing,” kata Tito.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x