Zulkarnaen Sudah Dicurigai Warga Sejak Dulu, Tetangga Sebut Sang Teroris Sering Pakai Masker

- 20 Desember 2020, 15:32 WIB
Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Ahmad Ramadhan mendapat keterangan warga terkait kesehatian tersangka teroris, Zulkarnain.
Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Ahmad Ramadhan mendapat keterangan warga terkait kesehatian tersangka teroris, Zulkarnain. /PMJ News

PR BANDUNGRAYA - Nama Zulkarnaen alias Arif Sunarso, tokoh Jamaah Islamiyah, disebut oleh Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Ahmad Ramadhan.

Zulkarnaen adalah salah satu teroris dari Jamaah Islamiyah yang telah merencakana dan melakukan sejumlah aksi teror di Jakarta.

Termasuk pemboman Kedutaan Besar Filipina dan Gereja Katedral Jakarta dan Medan di tahun 2002, dan pemboman Gereja Atrium Senen dan Gereja HKBP Jakarta Timur di tahun 2000.

Baca Juga: Ridwan Kamil Mengaku Pakdenya Dibunuh PKI hingga Kakeknya Dipenjara oleh Penjajah Belanda

Zulkarnaen juga terlibat dalam aksi pemboman di Hotel JW Marriott tahun 2003, Kedutaan Besar Australia tahun 2004 serta konflik di Ambon dan kerusuhan di Poso.

Bersama dengan terkuaknya fakta tersebut, seorang tertangga mengungkap bagaimana keseharian Zulkarnaen, di Desa Taman Fajar, Purbolinggo, Lampung Timur.

Supriyanto, warga yang tinggal di sebelah rumah Zulkarnaen menggambarkan sang teroris sebagai pria yang tertutup dan misterius.

Baca Juga: Tokoh NU Tantang Dilaporkan ke Polisi Setelah Semalam Mimpi Tukul Arwana jadi Presiden Zimbabwe

Ia mengatakan bahwa Zulkarnaen hidup bersama warga dengan nama palsu Abdul Rahman.

Zulkarnaen selalu menutup wajahnya dengan masker, padahal kondisi saat itu belum pandemi Covid-19. Sehingga wajah Zulkarnaen sulit dikenali.

"Sebelum (pandemi) corona, sudah pakai masker setiap hari, jadi jarang keliatan wajahnya," kata Supriyanto sebagaimana dikutip PRBandungraya.com dari PMJ News.

Baca Juga: 3 Relawan Vaksin Covid-19 Moderna di Amerika Serikat Tewas, Hasil Autopsi Bongkar Penyebab Kematian

Sifat tertutup Zulkarnaen membuat warga tak kaget saat mengetahui bahwa dia adalah seorang teroris.

Menurut Supriyanto, jauh sebelum penangkapan pada 10 Desember 2020 kemarin, sebenarnya warga sudah curiga dengan Zulkarnaen.

Pada saat penangkapan oleh Tim Densus 88 pun, warga seperti sudah tidak kaget lagi, lantaran perilaku tertutup dari Zulkarnaen tersebut.

Baca Juga: Kilas Balik Tragedi 1998, Sebagai Keturunan Tionghoa Ibu dr. Tirta Nyaris Jadi Korban Pembakaran

"Jarang bergaul, seandainya keluar pun, misalnya ke musala, usai salat langsung pulang," kata Supriyanto.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x